Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Borobudur

Kompas.com - 06/06/2022, 14:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

  1. Korosi (kualitas material bangunan asli candi)
  2. Perembesan air (air yang terkumpul di bagian tengah bangunan)
  3. Pertumbuhan jamur
  4. Pengaruh lapisan oker ketika pemotretan sebelumnya
  5. Pelapukan alam
  6. Kekuatan mekanik dan tekanan.

Perembesan air dapat dikurangi dengan pembuatan lapisan kedap air namun harus dikerjakan dalam skala besar.

Sedangkan, kerusakan mekanis disebabkan karena kedatangan pengunjung dalam jumlah besar.

Pada 1960, Borobudur dinyatakan dalam keadaan darurat dan UNESCO dilibatkan lebih aktif dalam upaya pelestarian ini.

Candi Borobudur bersama-sama dengan Candi Pawon dan Candi Mendut ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia yang diberi nama Borobudur Temple Compounds pada 1991.

Baca juga: Candi Borobudur: Sejarah, Relief, dan Mitos Kunto Bimo

Susunan Candi Borobudur

Dikutip dari Kompas.com, (3/11/2021), pembangunan Candi Borobudur diyakini dimulai dengan meratakan tanah dan memadatkannya menggunakan batu untuk membentuk struktur piramida.

Setelah itu, dibangun undakan persegi dan melingkar, kemudian dilanjutkan dengan tahap penyempurnaan, seperti penambahan pagar, tangga, dan sebagainya.

Bangunan candi dibangun menggunakan batu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa tanpa menggunakan mortar (elemen untuk merekatkan batu).

Diperkirakan, lebih dari 1,6 juta balok batu andesit digunakan untuk membangun candi ini.

Seperti diketahui, Candi Borobudur terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar, yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar.

Di atasnya terdapat stupa utama terbesar yang memahkotai monumen ini.

Stupa utama tersebut dikelilingi oleh tiga barisan 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila.

Baca juga: Tiket Naik Candi Borobudur Akan Dibanderol Rp 750.000, Ini Tanggapan Ekonom

Makna relief Candi Borobudur

Seperti diketahui, pada dinding Candi Borobudur dihiasi 2.672 panel relief.

Total 504 Buddha berada dalam pose meditasi dan 6 posisi tangan yang berbeda diwakili di seluruh kuil, seringkali sesuai dengan arah wajah Buddha.

Selain itu, monumen Candi Borobudur terdiri dari tiga tingkatan yang melambangkan kosmologi Budha Mahayana.

Tiga tingkatan tersebut adalah kamadhatu (kaki candi), rupadhatu (tubuh candi), dan arupadhatu (atas candi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com