Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta UTBK SBMPTN 2022 Ketahuan Bertindak Curang, LTMPT: Diskualifikasi!

Kompas.com - 21/05/2022, 18:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Empat peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilaporkan bertindak curang dengan membawa alat bantu dengar yang ditanam di telinga.

Aksi tersebut berhasil digagalkan oleh panitia Pusat UTBK Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Dilansir dari laman LLDikti Wilayah XIII, Ketua Pusat UTBK UNJ Prof Suyono mengatakan bahwa aksi kecurangan tersebut ditemukan di hari kedua pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Hal-hal yang Harus Diperhatikan Peserta Saat UTBK-SBMPTN 2022

Kronologi kejadian

Prof Suyono menjelaskan bahwa timnya menemukan empat peserta UTBK SBMPTN 2022 yang bertindak curang saat pelaksanaan ujian. Mereka menggunakan alat bantu dengar yang ditanam di telinganya.

Keempat peserta tersebut berasal dari daerah Sumatera dan Jawa. Mereka melaksanakan ujian di Pusat UTBK UNJ, Rabu (18/5/2022).

Keempat pelaku tersebut merupakan peserta yang memilih Program Studi (Prodi) favorit, yakni Fakultas Kedokteran.

Baca juga: Tips Mempersiapkan UTBK dan Protokol Beberapa Universitas

"Beruntung panitia yang menggunakan SOP ketat, salah satunya penggunaan metal detector akhirnya bisa nenemukan alat yang ditanam di kuping peserta," kata dia.

Modus aksi kecurangan yang dilakukan peserta UTBK SBMPTN 2022 ini menggunakan alat bantu dengar layaknya penderita tunarungu.

“Jadi, seolah-olah seperti alat dengar tunarungu. Namun, akhirnya pelakunya sudah mengaku,” imbuh dia.

Baca juga: Daftar Dokumen yang Wajib Dibawa Saat UTBK SBMPTN 2022

Tindak tegas LTMPT

Menindaklanjuti aduan laporan tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan, pihaknya langsung menindak tegas pelaku tindak curang UTBK SBMPTN 2022.

Keempat peserta UTBK SBMPTN 2022 didiskualifikasi sehingga tidak dapat mengikuti ujian.

"Peserta tidak boleh melanjutkan ikut tes dan berarti tidak punya nilai dan diskualifikasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Ramai soal Khawatir Gagal Masuk PTN karena Tidak Ikut Bimbel, Ini Kata LTMPT

Menurutnya, aksi kecurangan dengan modus membawa alat bantu dengar kerap ditemukan setiap tahunnya.

"Setiap tahun sudah seperti itu, makanya panitia harus melakukan pemeriksaan dengan metal detector," imbuhnya.

Budi mengatakan, aksi kecurangan UTBK SBMPTN 2022 selalu menyasar prodi-prodi favorit.

Baca juga: Setelah Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Langkah Selanjutnya?

Modus kecurangan yang ditemukan juga semakin canggih.

Oleh karena itu, LTMPT senantiasa meningkatkan standar operasional pelaksanaan UTBK SBMPTN, salah satunya pemeriksaan menggunakan metal detector bagi peserta ujian.

“Mau ditanam di tubuh pun kalau alat metal detector-nya bagus akan terdeteksi. Seperti di UNJ ini menggunakan sejenis chip yang ditanam di tubuh peserta,” pungkas Budi.

Baca juga: 8 Sekolah Kedinasan, Lulus Bisa Jadi CPNS hingga Biaya Pendidikan Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com