Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lewatkan Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid, Catat Waktunya!

Kompas.com - 04/05/2022, 19:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seusai Lebaran akan ada salah satu hujan meteor tahunan yang bisa diamati dari Indonesia.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menjelaskan bahwa puncak hujan meteor Eta Aquarid akan sama seperti tahun lalu, yakni pada 6 Mei.

"Masih sama seperti tahun lalu," kata Andi pada Kompas.com, Rabu (4/5/2022).

Dia menjelaskan bahwa hujan meteor Eta Aquarid berasal dari konstelasi Aquarius tepatnya di bintang Eta Aquarii.

Walaupun berasal dari konstelasi Aquarius, untuk menikmati hujan meteor ini tidak perlu menghadap ke arah rasi bintang Aquarius.

Hal itu karena kemunculan meteor-meteor pada Eta Aquarid berasal dari berbagai penjuru langit.

Dia juga menjelaskan, Eta Aquarid berasal dari serpihan komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.

Hujan meteor ini sudah muncul sejak pertengahan bulan April hingga akhir bulan Mei.

"Adapun puncaknya terjadi pada tanggal 6 ketika fase bulan sabit akhir berumur 23 hari sehingga minim gangguan cahaya bulan," ujar Andi.

Baca juga: Fenomena Langit Lebaran 2022: Puncak Hujan Meteor dan Asteroid Lewati Bumi

Jadwal dan cara melihat hujan meteor Eta Aquarid

Hujan meteor Eta Aquarid bisa diamati sekitar pukul 01.00 dini hari hingga pukul 05.00, dengan titik radian tertinggi terjadi sesaat sebelum fajar sekitar pukul 04.00.

Puncak aktivitas Eta Aquarid terjadi pada tanggal 6 Mei 2022 pukul 09.00 WIB, sehingga waktu ketampakan terbaik baru dapat disaksikan ketika titik radian Eta Aquarid terbit sejak pukul 01.00 di tanggal yang sama.

Tahun lalu, hujan meteor Eta Aquarid terjadi saat bulan Ramadhan. Masyarakat bisa menyaksikannya saat sahur.

Hujan meteor Eta Aquarid dianggap sebagai salah satu hujan meteor yang relatif bagus untuk disaksikan, karena memiliki intensitas yang sedang, yaitu sekitar 50-60 meteor jatuh per jam.

Baca juga: Idul Fitri di Thailand hingga Skotlandia, Sulit Cari Menu Khas Lebaran

Hujan meteor ini dapat diamati jika langit cerah karena bertepatan dengan Bulan sabit tua, sehingga langit lumayan gelap.

Sebagai informasi, Eta Aquarid sering dikira hujan meteor dari belahan langit selatan, namun tidak demikian.

Selain itu, hujan meteor yang berasal dari Komet Halley tidak hanya Eta Aquarid.

Selain Eta Aquarid, hujan meteor Orionid yang terjadi pada bulan Oktober juga berasal dari sisa debu Komet Halley.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com