Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Coba 5 Destinasi Wisata Alam di Yogyakarta Ini

Kompas.com - 03/05/2022, 14:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah sampai di kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga di momen libur panjang Lebaran, tak lengkap rasanya jika hanya berdiam diri di rumah saja.

Pergi dengan keluarga untuk sekadar makan, menonton, atau bahkan berjalan-jalan bisa menjadi pilihan setelah 2 tahun lamanya kita sulit merayakan momen bersama akibat pandemi Covid-19.

Berwisata, khususnya wisata di alam terbuka bisa menjadi pilihan menarik untuk melepas penat dan menikmati waktu bersama dengan suasana yang asri.

Bagi Anda yang sedang mudik atau berada di sekitar Yogyakarta, berikut ini beberapa destinasi wisata alam yang bisa coba Anda kunjungi bersama keluarga di momen libur Idul Fitri ini:

Baca juga: Pengaruh Budaya Arab dan India dalam Semangkuk Opor

1. Pantai di Gunungkidul

Siapa yang tak tahu deretan pantai indah berpasir putih yang membentang di sisi selatan Kabupaten Gunungkidul?

Ya, kawasan ini dipenuhi dengan puluhan pantai komersil yang bisa Anda jajaki bersama keluarga.

Sebut saja Pantai Pok Tunggal, Drini, Wedi Ombo, Krakal, Sundak, Ngrenehan, Sruni, Watu Kodok, dan masih banyak lagi yang lain.

Antar satu pantai dan yang lainnya banyak yang bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki saja. Oleh karena itu, sistem tiket untuk wisata di pantai Gunungkidul ini juga biasanya paket. Artinya, kita cukup membayar satu kali dan bisa menjelajah di lebih dari satu pantai.

Masing-masing menawarkan landskap keindahan alam yang berbeda-beda dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Jadi, pilih saja mana yang ingin Anda kunjungi.

Menikmati debur ombak, bermain pasir juga air laut yang jernih, menyantap boga laut yang banyak dijajakan, atau sekadar bersantai ditemani angin yang semilir, semua bisa Anda dapatkan dengan mengunjungi kawasan pantai wisata ini.

Jika Anda berangkat dari Kota Yogyakarta, kawasan pantai di Gunungkidul ini terletak sekitar 60 km di sisi selatan dan bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dalam waktu kurang lebih 2 jam. 

Baca juga: Destinasi Wisata Selama Libur Lebaran di Sekitar Kota Salatiga 

2. Goa Pindul

Goa Pindul, Gunung KidulShutterstock Goa Pindul, Gunung Kidul

Masih seputar air dan ada di Kabupaten Gunungkidul, namun kali ini bukan wisata pantai melainkan wisata river tubing di Goa Pindul.

Di sana, Anda dan keluarga bisa menikmati keindahan alam sungai bawah tanah yang mengalir di bawah batuan goa sembari menguji adrenalin, karena Anda akan menyusurinya dengan mengapung di atas sebuah ban.

Selain seru-seruan menjelajah aliran sungai, di kawasan wisata ini juga tersedia aneka kuliner sedap, off road, dan ada juga penginapan bagi Anda yang ingin bermalam di sana.

Namun perlu diketahui, kawasan wisata Goa Pindul ini menerapkan sistem reservasi atau pemesanan bagi calon pengunjungnya.

Pemesanan atau informasi lain seputar wisata dapat Anda dapatkan dengan menghubungi nomor 0889-5378-911, atau mengunjungi laman resmi Goa Pindul.

Baca juga: Daftar Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi jika Mudik ke Wonogiri

3. Air Terjun Kedung Kandang

Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul.

Pilihan lain yang tak terlalu jauh dari kota adalah mengunjungi Air Terjun Kedung Kandang yang terletak di kawasan wisata desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.

Meski masih masuk wilayah Gunungkidul, namun Kedung Kandang yang khas dengan undakan air terjun bertumpuk-tumpuk ini hanya berjarak sekitar 25 km dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 45-60 menit saja.

Jika berkunjung ke sana, pastikan Anda memiliki kondisi fisik yang baik, karena dari lokasi parkir kendaraan, Anda masih harus berjalan kaki menyusuri perkampungan warga dan jalan setapak untuk bisa sampai di air terjun.

Menyambangi Air Terjun Kedung Kandang di liburan Lebaran mungkin menjadi waktu yang cukup baik, karena masih berada di sekitar musim penghujan, di mana debit air yang mengalir cukup deras dan membuat panorama yang tersaji menjadi semakin indah.

Di sekitar air terjun ini juga ada beberapa lokasi wisata lain yang bisa Anda hampiri. Sebut saja Gunung Api Purba Nglanggeran dan Embung Nglanggeran yang namanya sudah tersohor sebagai lokasi wisata di kawasan ini.

Baca juga: 5 Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi Saat Libur Lebaran ke Solo

4. Hutan Pinus Mangunan

Hutan Pinus MangunanKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Hutan Pinus Mangunan

Jika tak ingin bermain air, Anda bisa memilih untuk berkunjung ke kawasan Hutan Pinus Mangunan yang terletak di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.

Terletak di sisi selatan Kota Yogyakarta, Anda bisa mencapai lokasi wisata alam ini dengan menempuh perjalanan kurang lebih 22 km.

Setibanya di sana, Anda akan disuguhi pemandangan hutan yang dipenuhi pohon pinus yang menjulang tinggi, lengkap dengan udara bersih, suasana teduh, dan suara alam berupa dersik ranting-ranting pinus yang saling bergesekan.

Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, untuk berwisata di lokasi ini, karena pengunjung hanya dikenai tiket masuk sebesar Rp 5.000 saja. Namun tarif tiket mungkin berubah karena kondisi liburan.

Jika sudah sampai ke Hutan Pinus Mangunan, Anda juga bisa sekaligus mengunjungi sejumlah spot wisata alam lain yang ada di sekitarnya.

Salah satunya adalah Bukit Panguk Kediwung, yang juga ada di Kecamatan Dlingo. Di sana, Anda bisa menikmati pemandangan lautan awan yang terhampar di bawah Anda.

Hanya saja, untuk berkunjung ke bukit ini disarankan pada pagi hari, di mana awan-awan masih banyak menyelimuti perbukitan yang ada di sekitarnya.

Baca juga: Opor Ayam Tidak Boleh Dipanaskan Berulang Kali, Ini Alasannya...

5. Bunker Kaliadem

Pedagang mengemasi barang dagangannya di kawasan wisata Bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/10/2020). Pedagang di kawasan wisata Kaliadem mulai mengevakuasi barang dagangan serta benda berharga ke tempat yang lebih aman, menyusul naiknya status Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga.ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH Pedagang mengemasi barang dagangannya di kawasan wisata Bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/10/2020). Pedagang di kawasan wisata Kaliadem mulai mengevakuasi barang dagangan serta benda berharga ke tempat yang lebih aman, menyusul naiknya status Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga.

Terakhir Anda juga bisa berkunjung ke sisi utara dari Yogyakarta, yakni di lereng gunung Merapi.

Salah satu lokasi wisata yang banyak dikunjungi adalah kawasan Bunker Kaliadem di Kinahrejo, Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Di sana, Anda bisa menikmati kemegahan panorama Gunung Merapi yang terpampang jelas di hadapan mata.

Jika tidak mendung atau tertutup awan, Anda bisa melihat keberadaan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia itu dengan begitu jelas, seolah-olah ada di depan mata.

Selain menikmati panorama gunung, Anda juga bisa melihat Kali Gendol, salah satu kali yang menjadi jalur lahar jika Merapi memuntahkan material panasnya.

Sebenarnya ada banyak kawasan wisata yang terdapat di sekitar itu, misalnya napak tilas kediaman Mbah Maridjan, Kuncen Merapi yang tewas tersapu awan panas pada erupsi 2010, berkeliling menggunakan jeep di Lava Tour Merapi, mengunjungi StoneHenge yang ada di Cangkringan, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Tren
Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tren
Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Tren
Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com