Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanda Anda Perlu Segera Menemui Psikolog

Kompas.com - 06/04/2022, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat seseorang mengalami stres, kecemasan, perubahan suasana hati, dan bentuk lain dari tekanan emosional maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau ahli. 

Dikutip dari Forbes, (20/9/2019), psikolog klinis di Pusat Gangguan Mood di Child Mind Institute, New York, Dr Lindsey Giller mengatakan bahwa emosi, pikiran, dan hal-hal yang kita lakukan memiliki efek langsung pada energi, produktivitas, dan kesehatan kita secara keseluruhan.

"Merawat kesehatan mental Anda, memperkuat kemampuan Anda untuk mengatasi stres sehari-hari, dan menangani tantangan menjadi lebih efektif," ujar Giller.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kesejahteraan mental Anda dan mintalah bantuan jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak terkendali.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Menurut Psikolog

Apakah saya perlu konsultasi ke terapis?

Penting utuk diingat bahwa menghubungi bantuan dengan ke terapis bukanlah tanda kelemahan, namun langkah signifikan menuju jalan perawatan diri.

Semakin cepat Anda mencari bantuan profesional, maka semakin cepat pula Anda bisa kembali ke jalur semula.

Berikut 10 tanda seseorang yang perlu mendapatkan bantuan terapis.

1. Mengalami kesulitan mengatur emosi

Meskipun kita semua merasa sedih, cemas, atau marah pada suatu saat dalam hidup kita, penting untuk memperhatikan seberapa sering atau seberapa kuat Anda merasakan emosi ini.

Psikolog klinis berlisensi yang berbasis di California, Dr Ramani Durvasula menyampaikan, kemarahan sering menjadi bagian dari presentasi depresi.

Faktanya, pada pria, depresi sering diabaikan karena sifat lekas marah mereka dianggap sebagai sifat maskulin.

Selain depresi, kemarahan yang tidak terkendali mungkin juga mencerminkan perasaan negatif tentang diri sendiri atau dunia, frustrasi, atau respons stres yang tidak diatur dengan baik.

Demikian pula, jika seseorang terus-menerus merasa sedih, kosong, dan tidak tertarik pada segala hal, itu mungkin merupakan tanda depresi klinis.

Jika Anda mengalami hal itu, psikoterapi dapat membantu Anda mengelola emosi dengan lebih efektif.

Baca juga: Kasus Dea OnlyFans, Psikolog Jelaskan Bahaya Akses Pornografi

 

2. Tidak tampil efektif di tempat kerja atau di sekolah

Penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah adalah tanda umum di antara mereka yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional.

"Masalah kesehatan mental dapat mengganggu perhatian, konsentrasi, memori, energi, dan dapat mengakibatkan sikap apatis yang melemahkan kenikmatan dari pekerjaan atau bahkan dorongan untuk bekerja," kata Dr Durvasula.

Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya minat dan kesalahan dalam bekerja, yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja di bawah standar.

Jika Anda mengalami hal ini, disarankan untuk mencari bantuan terapis.

Tujuannya untuk membantu Anda secara efektif dalam mengatur perilaku Anda sendiri dan mempelajari cara yang lebih adaptif untuk mengelola stres melalui pemecahan masalah aktif, dan strategi relaksasi.

3. Mengalami perubahan atau gangguan tidur atau nafsu makan

Sementara itu, psikolog klinis di St. Louis, Missouri, Dr Helen Friedman menyampaikan, masalah kesehatan mental dapat berdampak besar pada tidur dan nafsu makan seseorang.

"Seseorang yang cemas atau dalam keadaan panik mungkin mengalami sulit tidur, sementara seseorang yang sangat depresi mungkin tidur sepanjang waktu," ujar Friedman.

Ketika stres menumpuk, beberapa orang akan makan berlebih untuk mengurangi emosi, sementara yang lain justru tidak bisa makan.

Jadi, jika Anda menyadari bahwa Anda telah makan atau tidur kurang atau lebih dari biasanya untuk waktu yang lama, mungkin sudah waktunya untuk menghubungi terapis.

4. Berjuang untuk membangun dan mempertahankan hubungan

Durvasula mengatakan, kesehatan mental kita dapat memengaruhi hubungan kita dalam berbagai cara.

Misalnya, membuat seseorang menarik diri dari orang-orang yang dekat dengan mereka, menyebabkan rasa tidak aman dalam suatu hubungan, atau mungkin membuat mereka sangat bergantung pada orang lain untuk dukungan emosional.

Ia menjelaskan, orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional mungkin juga mengalami kesulitan dalam membina hubungan di tempat kerja atau sekolah, bekerja dalam tim, atau berkomunikasi dengan atasan, rekan kerja atau bawahan.

Semua situasi ini dapat berdampak pada hubungan baru atau yang sudah ada sebelumnya.

Jika Anda sering mengalami konflik dengan orang lain atau kesulitan mengkomunikasikan perasaan Anda kepada orang lain, terapi bisa membantu Anda.

"Seorang terapis yang terampil dapat mengajari Anda ketrampilan sosial yang lebih baik," ujar Durvasula.

5. Pernah mengalami trauma

Mereka yang memiliki riwayat kekerasan fisik atau seksual atau trauma lain yang belum sepenuhnya pulih juga dapat memperoleh manfaat besar dari terapi bicara.

Durvasula mengatakan, psikoterapi memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi pengalaman menyakitkan tersebut dengan seseorang yang berpengalaman dalam mendengar tentang masalah ini.

Selain itu, seorang terapis dapat membantu orang tersebut mengembangkan cara berpikir baru tentang peristiwa traumatis serta mempelajari teknik untuk memecahkan asosiasi dan pegangan yang dimiliki trauma atas mereka.

6. Tidak lagi menikmati aktivitas yang biasa Anda lakukan

Orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional sering merasa terputus atau terasing dari kehidupan.

Akibatnya, mereka kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai, baik itu hobi atau bersosialisasi.

"Penyebab paling umum dari ketidaktertarikan terus-menerus dan perasaan kekosongan batin termasuk depresi, kesedihan atau pelecehan dan/atau pengabaian kronis pada masa kanak-kanak," ujar Friedman.

Kabar baiknya, terapi dapat membantu seseorang yang menderita depresi atau masalah yang berkaitan dengan disregulasi emosi.

Baca juga: Ramai Tren “Healing”, Apa Itu? Ini Penjelasan Psikolog

 

7. Berduka

Saat Anda mengalami duka, entah itu perceraian, perpisahan atau kehilangan orang yang dicintai, mengatasi kesedihan dalam bentuk apa pun bisa menjadi proses yang panjang dan menyakitkan, terutama jika Anda tidak memiliki siapa pun untuk berbagi beban emosional itu.

Terapi atau konseling kesedihan dapat membantu seseorang yang berduka untuk memproses kehilangan dan semua emosi menyedihkan yang menyertainya.

8. Kesehatan fisik ambruk

Durvasula mengatakan, masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan dan depresi memiliki efek langsung dan tidak langsung pada kesehatan fisik kita.

Hal ini bisa berpengaruh secara langsung karena masalah psikologis memengaruhi sistem saraf pusat yang pada gilirannya berdampak pada semua sistem kesehatan lainnya (endokrin, kekebalan, kardiovaskular, serebrovaskular).

Sementara efek secara tidak langsung yang dirasakan yakni sakit kepala, kelelahan, nyeri dan nyeri otot, reaktivitas kardiovaskular yang lebih besar, sistem kekebalan yang lebih lemah, peradangan kronis, dan lainnya.

9. Ingin memperbaiki diri, tapi tidak tahu harus mulai dari mana

Friedman mengatakan, terapi dapat membantu Anda menjadi orang terbaik dalam hubungannya dengan diri sendiri dan orang lain.

Terapi juga dapat membantu Anda menguraikan dan lebih memahami situasi interpersonal yang sulit di mana Anda menemukan diri Anda sendiri.

"Terapis yang terampil dapat membantu Anda memahami bagian Anda sendiri dalam suatu situasi dan apa yang dapat Anda lakukan secara berbeda untuk menghasilkan hasil yang lebih baik," ujar Friedman.

Tak hanya itu, terapi bisa membantu Anda lebih memahami sudut pandang orang lain sehingga Anda lebih sadar akan pengaruh Anda terhadap orang lain.

10. Menggunakan zat atau seks untuk mengatasinya

Ketika berada di bawah tekanan mental atau emosional sebagian orang mengatasinya dengan menggunakan narkoba/zat berbahaya lain atau seks.

Dalam jangka pendek,"penggunaan zat sementara dapat membantu meringankan perasaan yang tidak diinginkan seperti keputusasaan, kecemasan, lekas marah dan pikiran negatif.

Namun, dalam jangka panjang, hal itu memperburuk kondisi dan sering menyebabkan penyalahgunaan atau ketergantungan.

Inilah sebabnya mengapa jika Anda atau orang yang Anda cintai sedang berjuang melawan kecanduan, sangat penting untuk mencari bantuan profesional sesegera mungkin.

"Mereka harus mencoba mengajak orang tersebut untuk mencari pengobatan," ujar Durvasula.

Penting juga untuk dicatat bahwa memaksa seseorang untuk menjalani pengobatan seringkali tidak berhasil, tetapi memotivasi seseorang untuk mau melakukan perubahan biasanya lebih efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com