Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Harga Pertamax Rp 16.000 Per Liter Mulai 1 April 2022, Ini Kata Pertamina

Kompas.com - 31/03/2022, 15:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan bernarasi harga Pertamax Rp 16.000 per liter mulai 1 April 2022 ramai di media sosial.

Unggahan itu dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (30/3/2022).

"Nanti tanggal 1 april 2022 harga bbm pertamax 1 liter harganya 16 ribu, ayo yang motornya bensinnya lagi kosong segera isi motornya sebelum pertamax harganya naik yah," tulis pemilik akun.

Baca juga: Daftar Harga BBM Nonsubsidi Mulai 12 Februari dan Alasan di Balik Kenaikannya...

Selain itu, akun di grup Facebook ini juga menuliskan hal yang sama.

Disebutkan bahwa Pertamax akan naik menjadi Rp 16.000.

"Bangun2 disambut berita pertamax naik jadi 16 ribu. paling bisa emang nih pemrentah bikin warga happy," demikian tulis pemilik akun.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Banjarnegara Disebut Nyolong Solar, Ini Kata Pertamina

Lantas, apakah Pertamax akan naik harga jadi Rp 16.000 mulai 1 April 2022?

Kenaikan harga Pertamax masih dikaji

Tangkapan layar perbandingan harga BBM Pertamax dengan Pertamax Turbo.pertaminafuels.com Tangkapan layar perbandingan harga BBM Pertamax dengan Pertamax Turbo.

Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji terkait rencana kenaikan harga Pertamax.

"Pertamina masih melakukan kajian mengenai hal tersebut," ujar Fajriyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/3/2022) siang.

Pada kesempatan ini, Fajriyah membeberkan bahwa konsumsi Pertamax hanya 14 persen dari total konsumsi BBM Pertamina.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Bintaro Lakukan Kecurangan Mengurangi Jumlah Liter BBM Pelanggan, Ini Kata Pertamina

Sementara itu, Pertamax Turbo hingga Dexlite, tingkat konsumsinya hanya 3 persen.

"Konsumsi BBM non-subsidi jenis Pertamax volume konsumsinya sekitar 14 persen, sedangkan non-subsidi lainnya Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 3 persen," ujar dia.

"Sisanya adalah BBM subsidi seperti Solar subsidi dan Pertalite," tandas Fajriyah.

Baca juga: Ramai soal Toilet di SPBU Jadi Ajang Pungli Kencing Bayar Rp 2.000, Ini Kata Pertamina

Mempertimbangkan harga minyak dunia

Secara terpisah, Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan kajian penyesuaian harga BBM jenis tersebut.

Ia enggan mengonfirmasi kapan kebijakan penyesuaian harga itu diberlakukan.

Namun yang pasti, imbuhnya, kajian mengenai besaran kenaikan harga Pertamax dilakukan dengan mempertimbangkan harga minyak dunia dan daya beli masyarakat.

"Kami masih review penyesuaian harganya, termasuk besarannya. Kami tetap mempertimbangkan perkembangan minyak dunia dan juga daya beli masyarakat," kata Irto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Kabur Usai Isi Bensin Rp 415.000, Ini Kata Pertamina

Harga Pertamax bisa tembus Rp 16.000

Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax (harga Pertamax) semakin menguat KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax (harga Pertamax) semakin menguat

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian atau batas atas BBM RON 92 jenis Pertamax bisa menembus Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari laman migas.esdm.go.id, Jumat (25/3/2022).

Agung menuturkan, harga minyak pada Maret 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan Februari, memicu harga keekonomian Pertamax melambung pada April.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter. Bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," kata dia.

Lebih lanjut, pihaknya masih mencermati harga minyak ini karena apabila berkepanjangan akan menimbulkan beban berat bagi APBN, Pertamina, dan sektor lainnya.

Baca juga: Harus Tahu, Ini Perbedaan SPBU Pertamina Warna Merah, Biru, dan Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com