Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Latihan Pernapasan untuk Meredakan Rasa Cemas

Kompas.com - 16/03/2022, 19:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecemasan merupakan perasaan yang wajar dan manusiawi. Namun, rasa cemas berlebih dapat menimbulkan masalah fisik seperti peningkatan detak jantung, ketegangan otot, asam lambung, dan mual.

Saat seseorang merasa cemas, secara tidak sadar akan mengambil napas dengan cepat dan dangkal. Pernapasan ini akan mengganggu kadar oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.

Meski begitu, bernapas dapat juga membantu meredakan rasa cemas yang menyerang.

Baca juga: Bisakah Masalah Usus Sebabkan Depresi dan Kecemasan? Begini Kata Ahli

Beberapa teknik latihan pernapasan berikut dapat dicoba saat merasa cemas:

1. Perpanjang napas

Dilansir dari Healthline, saat merasa cemas, kerap kali lebih mudah untuk menarik napas sedalam-dalamnya.

Namun, menarik napas dalam-dalam dapat berakibat hiperventilasi atau kondisi saat karbondioksida lebih banyak dikeluarkan daripada oksigen yang dihirup.

Hiperventilasi ini akan menurunkan jumlah darah kaya oksigen yang mengalir ke otak.

Oleh karena itu, cobalah untuk lakukan sebaliknya, yakni dengan cara:

  1. Sebelum menarik napas dalam-dalam, embuskan napas secara menyeluruh. Dorong semua udara keluar paru-paru, kemudian biarkan paru-paru menghirup udara kembali.
  2. Selanjutnya, cobalah mengeluarkan napas sedikit lebih lama dibanding saat menghirupnya. Misal, tarik napas selama empat detik dan buang napas selama enam detik.
  3. Ulang langkah-langkah di atas selama 2-5 menit.

Latihan pernapasan ini dapat dilakukan dalam posisi apapun, seperti berdiri, duduk, ataupun berbaring.

Baca juga: Perbedaan Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut

 

2. Fokus napas

Latihan pernapasan lain untuk meredakan kecemasan adalah fokus merasakan pernapasan yang dilakukan.

Pernapasan ini akan melibatkan pikiran dan membantu mengenyahkan kekhawatiran tentang masa lalu ataupun masa depan.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Awali dengan tarik napas dan embuskan secara normal. Kemudian, ambil napas dalam-dalam melalui hidung.
  2. Perhatikan perut dan tubuh bagian atas yang membesar, lalu embuskan napas.
  3. Lakukan berulang selama beberapa menit dengan pandangan fokus ke arah perut yang naik turun.
  4. Pilih kata penenang seperti “tenang” atau “rileks” dan suarakan kata tersebut setiap kali menarik atau mengembuskan napas.
  5. Coba untuk bayangkan napas yang dikeluarkan adalah energi negatif yang dihempaskan dari tubuh.
  6. Jika pikiran mulai teralihkan ke hal-hal yang membuat cemas, kembalikan fokus secara perlahan dengan mengulangi langkah-langkah di atas.

Baca juga: 6 Herbal untuk Mengobati Gangguan Pernapasan yang Mematikan

3. Napas singa atau simhasana pranayama

Napas singa atau yang dalam bahasa Sansekerta disebut simhasana pranayama, adalah teknik pernapasan yoga yang terkenal dapat menghilangkan stres.

Dilansir dari very well mind, pernapasan ini membantu mengendurkan otot-otot di wajah serta meningkatkan fungsi kardiovaskular.

Latihan pernapasan singa paling baik dilakukan dalam posisi duduk dengan lutut terlipat, sehingga pantat berada di atas kaki. Selanjutnya, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Telapak tangan diletakkan di atas lutut dengan jari-jari tangan terbuka.
  2. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung sambil posisi mulut tetap terbuka.
  3. Saat merasa tidak dapat bernapas lagi, embuskan napas melalui mulut sembari mengeluarkan suara “ha”.
  4. Bernapaslah secara normal beberapa saat dan ulangi napas singa hingga tujuh kali.

4. Pernapasan diafragma

Menurut The American Institute of Stress, melakukan pernapasan diafragma atau pernapasan perut selama 20-30 menit setiap hari membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Berikut langkah-langkah pernafasan diafragma:

  1. Duduk santai dan bersandarlah.
  2. Letakkan satu tangan di atas perut dan satu lagi di dada.
  3. Tarik napas melalui hidung selama dua detik, dan rasakan udara yang bergerak mengisi perut.
  4. Rasakan perut yang semakin penuh dan membesar. Pada pernapasan ini, perut harus lebih banyak bergerak daripada bagian dada.
  5. Selanjutnya, embuskan napas selama dua detik melalui bibir yang terbuka kecil, sambil rasakan perut yang mulai mengempis.
  6. Ulangi langkah-langkah di atas dan cobalah untuk rutin melakukannya setiap hari.

Baca juga: 10 Tanaman Dalam Ruangan yang Dapat Mengurangi Masalah Pernapasan

 

5. Pursed-lip breathing

Pernapasan ini melatih untuk mengurangi jumlah napas yang diambil dan membuat saluran udara terbuka lebih lama.

Akibatnya, paru-paru akan lebih mudah berfungsi dan meningkatkan pertukaran oksigen dan karbondioksida.

Berdasarkan American Lung Association, teknik pernapasan ini membantu mengatasi sesak napas akibat kecemasan, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ataupun penyakit paru lain.

Berikut langkah-langkah pursed-lips breathing:

  1. Pastikan bibir tertutup dan tarik napas perlahan melalui hidung.
  2. Embuskan napas perlahan-lahan melalui bibir yang mengerucut atau terbuka sedikit. Keluarkan napas selambat mungkin, lebih lama dari saat menarik napas.
  3. Ulangi kembali dan cobalah untuk rutin melakukannya setiap hari. 

Itu dia lima latihan pernapasan yang dapat membantu meredakan kecemasan. Cobalah mempraktikkannya saat rasa cemas tiba-tiba menyerang.

Semoga membantu!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com