Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Mimpi Mapan secara Instan

Kompas.com - 16/03/2022, 11:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hingga 10 Maret 2022, sudah ada 3.180 konten yang diblokir. Mayoritas konten yang diblokir adalah forex ilegal sebanyak 1.167 konten.

Jumlah itu setara 36,7 persen dari total konten investasi bodong yang diblokir.

Pemblokiran konten forex ilegal paling banyak terjadi pada 2020 dengan jumlah total mencapai 663 konten.

Kemudian terdapat 312 konten forex ilegal yang diblokir pada 2021. Jenis konten investasi bodong lain yang diblokir adalah pialang berjangka ilegal sebanyak 961 konten, dan binary option sebanyak 209 konten.

Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai kerugian masyarakat akibat investasi bodong di Indonesia mencapai ratusan triliun rupiah dalam sepuluh tahun terakhir.

Korbannya beragam, tak hanya kalangan menengah atas namun juga masyarakat kecil seperti driver ojek online dan petugas kebersihan.

Menggiurkan karena instan

Siapa yang tak ingin kaya dan mapan secara instan. Apalagi di usia yang masih muda. Keinginan ini yang membuat banyak orang akhirnya mengambil jalan pintas dan mengabaikan rasionalitas.

Sayangnya, cara instan yang diambil tak selalu legal dan banyak yang masuk tindak kriminal.

Investasi bodong masih banyak ditemui. Masyarakat yang tertipu juga masih banyak karena tergiur iming-iming untung berlipat yang bisa didapat secara cepat.

Perkembangan era digital membuat semakin banyak orang tak bertanggung jawab yang menawarkan investasi dengan mudah melalui platform di media sosial.

Flexing atau pamer kekayaan menjadi cara baru para penipu. Flexing ditengarai menjadi salah satu strategi marketing para pelaku.

Keberadaan media sosial membuat flexing semakin mudah dan murah.

Sebelum Indra Kenz dan Doni Salmanan, kasus First Travel juga menggunakan strategi flexing untuk menjerat korban.

Si pemilik bisnis sekaligus pelaku kerap memamerkan kekayaan di media sosial untuk pencitraan. Itu dilakukan agar para korban percaya untuk menggunakan jasa perusahaan mereka.

Mengapa masih banyak orang tergoda dengan penipuan berkedok bisnis atau investasi? Dan kenapa investasi abal-abal ini masih kerap terjadi?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (16/3/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com