Pada Senin (7/2/2022), Ruhan mengirim bukti pembayaran/kwitansi DP booking fee Rp 10 juta. Dengan bukti kwitansi ini, Yunita percaya kalau memang bisa transfer ke rekening pribadi sales.
"Lanjut sorenya, Ruhan menelpon saya, supaya unit siap dikirim Kamis (10/2/2022), dia minta Rp 30 juta untuk DP sparepart dan mengurus samsat karena saya request pelat nomor," ujar Yunita.
Ruhan menyuruh Yunita untuk transfer ke rekening supervisor sparepart atas nama Dede Yusuf agar tidak bertele-tele. Sebab menurut Ruhan apabila sudah masuk ke rekening kantor prosesnya akan lama.
Akhirnya, Yunita mentransfer dana Rp 30 juta ke rekening Dede Yusuf, dan ia meminta agar unit dikirim sesuai jadwal atau pada Kamis (10/2/2022).
Pada Selasa (8/2/2022) pukul 11.43 WIB, Ruhan mengirimkan bukti kwitansi DP Sparepart senilai Rp 30 juta dan form diskon Rp 10 juta serta meminta Yunita untuk melunasi pembayaran ke rekening Honda.
Kemudian, pukul 12.15 WIB, Yunita mendatangi BCA dan sedang antre teller. Ruhan mengatakan, uang Rp 7 juta untuk sparepart ditransfer ke rekening Dede Yusuf saja, karena keperluan sparepart sudah dipasang dan ditalangi oleh bagian sparepart.
Lalu, Yunita diminta melunasi unit mobil Rp 134 juta ke rekening Honda.
"Saya percaya saja karena pas giliran saya maju di teller tanpa mikir lagi langsung Rp 7 juta ke pak Dede Yusuf, Rp 134 juta ke nomor rekening Honda yang Ruhan kasih nomor rekeningnya," ujar Yunita.
Adapun rincian pembayarannya sebagai berikut:
Sehingga total Rp 181.900.000
Kemudian, pada deal terakhir dipotong Rp 900.000 menjadi Rp 181.000.000. Lalu dikurangi DP yakni Rp 47.000.000 menjadi hasil akhir yang ditransfer Rp 134.000.000.
Namun, Yunita menerima notifikasi SMS dari BCA bahwa dana Rp 134 juta ditolak karena ada kesalahan ejaan, lalu Yunita konfirmasi ke Ruhan.
Sembari menunggu kabar, Ruhan mengirimkan bukti kwitansi Rp 7 juta untuk pemasangan sparepart.
"Saya mencoba menelepon diler Honda MT Haryono tapi selalu tidak ada nada sambung, saya jadi menghubungi Honda customer care dan minta disambungkan ke Honda MT Haryono," ujar Yunita.
Lalu, Yunita disambungkan dengan sales Honda MT Haryono berinisial HNI. Namun, HNI tidak tahu mengenai pesanan mobil yang dibeli Yunita.
Sepanjang malam, Ruhan meminta maaf kepada Yunita atas kesalahan ejaan.
Tujuan rekening Honda yakni PT Nusantara Mobil International, sementara Ruhan memberi tahu Yunita tujuannya ke PT Nusantara Mobil Internasional.
Karena sebelumnya salah ejaan membuat transfer dana Rp 134 juta ditolak, Yunita mengirimkannya kembali pada Rabu (9/2/2022). Pengiriman dilakukan ke rekening Honda pada pukul 11.00 WIB.
"Setelah saya transfer, saya WA dan telepon nomor Ruhan sudah mati," ujar Yunita.
Baca juga: Calon Konsumen Kena Tipu Oknum Sales, Honda: Transaksi Harus Ditransfer ke Rekening Dealer