Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil PLTN Zaporizhzhia yang Diserang Rusia dan Dampaknya jika Hancur

Kompas.com - 04/03/2022, 16:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bahan bakar nuklir bekas dari reaktor disimpan di kolam pendingin selama empat atau lima tahun sampai energi sisa dan radioaktivitas berkurang, kemudian ditransfer ke SFDSF.

Sistem penyimpanan dapat menampung lebih dari 9.000 rakitan bahan bakar bekas di 380 tong penyimpanan berventilasi masing-masing 144 ton.

Fasilitas tersebut mulai beroperasi pada Agustus 2004 dan telah terpasang 167 tong di lokasi.

Sejarah PLTN Zaporizhzhia

Dewan Menteri Uni Soviet pada 1978 memutuskan untuk membangun beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir setelah unit pertama PLTN Chernobyl mulai beroperasi.

Rancangan teknis PLTN Zaporizhzhya tahap pertama disetujui pada 1980, terdiri dari empat unit dengan kapasitas gabungan 4.000 MW.

Unit pertama dioperasikan pada tahun 1984, unit kedua pada 1985, unit ketiga pada 1986, dan unit keempat pada 1987.

Sementara itu, untuk tahap kedua yang melibatkan dua unit daya tambahan dengan reaktor serupa, diusulkan pada tahun 1988, dan unit kelima dioperasikan pada 1989.

Pada 1990, akibat bencana Chernobyl, membuat Dewan Tinggi Ukraina melakukan moratorium pada pembangunan unit baru tenaga nuklir di Ukraina.

Kejadian tersebut menangguhkan pekerjaan kontruksi di Unit 6 PLTN Zaporizhzhia.

Pada 1995, unit 6 akhirnya beroperasi, dan menjadi unit reaktor nuklir pertama sejak Ukraina merdeka.

Baca juga: Pasukan Rusia Disebut Coba Hentikan Upaya Petugas Tangani Kebakaran PLTN Zaporizhzhia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com