Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pengguna Ditjen Pajak hingga Prakerja Diduga Bocor, Ini Penjelasan DJP dan Prakerja

Kompas.com - 04/03/2022, 13:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - DarkTracer, sebuah platform intelijen dark web baru saja merilis daftar 100 ribu situs pemerintah di seluruh dunia yang diduga bocor.

Daftar kebocoran tersebut diunggah melalui akun Twitter @darktracer_int, Rabu (2/3/2022).

Disebutkan bahwa terdapat lebih dari 49.000 laman pemerintah dengan 1.753.658 kredensial yang diduga bocor.

Beberapa situs pemerintah Indonesia pun tak luput dari daftar peretasan tersebut, seperti situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP) djponline.pajak.go.id, hingga Prakerja di dashboard.prakerja.go.id.

“1.753.669 kredensial dari 49 ribu lebih situs pemerintah telah bocor dari pengguna yang terinfeksi malware stealer. Pengguna dapat mencakup pengguna pemerintah atau pengguna publik dari layanan publik pemerintah,” tulis akun Twitter @darktracer_int.

Bagaimana penjelasan dari Ditjen Pajak dan manajemen Prakerja terkait dugaan kebocoran data ini?

Baca juga: Sederet Kasus Kebocoran Data Penduduk di Server Pemerintah

Penjelasan manajemen Prakerja

Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem (KKPE) Kartu Prakerja Sumarna Abdurahman menyangkal ada dugaan kebocoran data.

Menurutnya, data pribadi penerima Kartu Prakerja yang ada di manajemen pelaksana program (PMO) aman dan tidak ada yang bocor.

“Data pribadi penerima Kartu Prakerja di PMO aman, tidak ada yang bocor,” ungkapnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Apa Itu Ransomware Conti yang Menyerang Data Bank Indonesia?

Penjelasan DJP

Terpisah, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor menanggapi terkait dugaan kebocoran data tersebut.

Dia memastikan, data DJP, termasuk data wajib pajak yang disimpan oleh DJP dalam kondisi aman.

Neilmaldrin juga menyebutkan, laman DJP serta data pengguna masih dapat diakses sebagaimana biasanya.

Sementara itu, hasil investigasi DJP, kebocoran data atau leak berasal dari perangkat pengguna yang terinfeksi malware.

“Kebocoran data justru diduga berasal dari perangkat user yang terinfeksi malware kemudian digunakan untuk masuk ke dalam situs pemerintahan,” jelasnya, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com (4/3/2022).

Baca juga: Data Sebaran Hoaks Sepanjang 2021, Terbanyak soal Pandemi Covid-19

Imbauan kepada pengguna

Lebih lanjut, Neilmaldrin mengimbau, pengguna situs web pajak.go.id dan wajib pajak secara luas untuk segera mengganti kata sandi dengan yang lebih kuat secara berkala.

Dia menegaskan, hal tersebut dilakukan untuk membuat data lebih aman dan mencegah terjadinya peretasan.

Selain itu, perlu juga memastikan antivirus sudah terpasang dalam perangkat dan merupakan versi paling mutakhir.

“Demi keamanan kita bersama, kami mengimbau pengguna dan seluruh wajib pajak untuk segera mengganti password untuk login di situs web pajak.go.id dengan password yang lebih kuat dan kemudian menggantinya secara berkala. Selain itu, pastikan juga antivirus yang terpasang sudah paling mutakhir,” pungkas Neilmaldrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com