Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah Dengue, Ini Gejala hingga Pengobatan DBD

Kompas.com - 04/03/2022, 12:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain virus corona varian Omicron, demam berdarah dengue atau DBD diketahui juga mengalami peningkatan jumlah kasus.

Terlebih saat musim hujan yang mana banyak genangan air menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

Berikut 5 hal yang perlu diketahui soal DBD, mulai dari gejala, fase dalam tubuh, hingga pengobatannya:

Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk

1. Apa itu DBD?

Dikutip dari Kompas.com, (24/5/2021), DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus ini menular dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk Aedes aegypti bersemayam di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah yang ketinggiannya di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Untuk menginfeksi manusia, virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.

Baca juga: 5 Penyakit Endemik di Indonesia, dari Malaria, DBD hingga TBC

2. Fase DBD

Dilansir dari Kompas.com, (11/8/2021), dijelaskan mengenai fase demam berdarah.

Ada 3 fase yang bakal dilalui oleh penderita DBD sejak kemunculan gejala pertama sampai dinyatakan sembuh.

Adapun siklus atau fase ini menandakan bahwa tubuh penderita sedang melawan virus dengue yang menjangkit tubuhnya.

1. Fase demam

Gejala:

  • Fase demam berlangsung pada hari pertama sampai ketiga setelah terinfeksi virus dengue.
  • Seseorang akan mengalami demam hingga 39 - 40 derajat celsius dan disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, nyeri, ngilu sendi, sakit kepala, dan kadang ruam kemerahan di kulit.

Penanganan:

  • Karena gejala tersebut, para penderita DBD harus dipastikan banyak minum untuk mencegah dehidrasi.
  • Frekuensi buang air kecil harus selalu dipantau, setidaknya tiap enam jam untuk memastikan kecukupan cairan.

2. Fase kritis

Gejala:

  • Berlangsung pada hari ketiga sampai kelima.
  • Pada kondisi ini, demam justru turun.
  • Jika yang dialami adalah demam dengue (DD), maka kondisi seseorang cenderung akan membaik, yakni lemas berkurang, nafsu makan dan minum membaik, serta mulai aktif kembali.
  • Tapi, jika yang dialami adalah DBD, maka pada fase ini terjadi kebocoran plasma yang harus dipantau secara ketat. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut dapat dilihat saat penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

Penanganan:

  • Seseorang mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit.
  • Ketika dirawat di RS, pasien DBD akan diberikan cairan infus.
  • Penderita juga akan dipantau tanda vitalnya secara rutin dan keluar masuknya cairan tubuh sampai kondisinya membaik dengan senidirinya.

3. Fase penyembuhan

Gejala:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com