Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil PLTN Zaporizhzhia yang Diserang Rusia dan Dampaknya jika Hancur

Setelah mendapatkan serangan dari pasukan Rusia, kobaran api muncul di unit PLTN Zaporizhzhia.

PLTN Zaporizhzhia merupakan pembangkit listris tenaga nuklir paling besar di Eropa.

Lantas, apa dampak jika PLTN tersebut hancur?

Dampak jika hancur

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta pasukan Rusia untuk berhenti menyerang PLTN Zaporizhzhia.

Ia memperingatkan bahwa dampak hancurnya PLTN Zaporizhzhia akan jauh lebih buruk dari kejadian Chernobyl.

"Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl! Rusia harus segera menghentikan tembakan, mengizinkan petugas pemadam kebakaran, membangun zona keamanan," twit Kuleba, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/3/2022).

Bencana Chernobyl adalah kecelakaan pada reaktor di PLTN Chernobyl yang terletak di Pripyat, Ukraina, yang dulu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Total isotop radioaktif yang dilepaskan dari kecelakaan tersebut 30 kali lebih tinggi dibandingkan ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Profil PLTN Zaporizhzhia

Dilansir dari Powertechnology, PLTN Zaporizhzhia terletak di Energodar, Ukraina.

Dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan pembangkit listrik nasional Ukrania atau NNEGC Energoatom.

Zaporizhzhia merupakan satu dari empat PLTN yang beroprasi di Ukraina.

PLTN tersebut menghasilkan 42 miliar kWh listrik, itu sekitar 40 persen dari total listrik yang dihasilkan oleh semua PLTN di Ukraina dan seperlima dari produksi listrik tahunan Ukrania.

Beroperasi sejak 1984, PLTN tersebut telah menghasilkan lebih dari 1.23 triliun kilowatt perjam (kWh) listrik per Desember 2021.

PLTN Zaporizhzhia terdiri dari enam unit reaktor bertekanan air (PWR) yang bertugas antara tahun 1984 dan 1995, dengan kapasitas listrik kotor masing-masing 1.000 MW.

Unit 5 PLTN kembali terhubung ke Sistem Persatuan Tenaga Ukraina setelah pemadaman terjadwal pada 2019.

Demikian juga unit Unit 1,3 dan 4 yang terhubung kembali ke jaringan setelah pemadan terjadwal 2021.

Reaktor PLTN Zaporizhzhia

Fasilitas tenaga nuklir Zaporizhzhia terletak di tepi reservoir Kakhovka.

Zona Steppe dipilih Ukraina untuk menjadi tempat PLTN Zaporizhzhia karena di sana terdapat infrastruktur pembangkit listrik tenaga panas Zaporozhe di dekatnya. Selain itu tanah daerah tersebut tidak cocok untuk pertanian dan jaraknya jauh dari wilayah asing.

Setiap blok pembangkit terdiri dari reaktor VVER-1000/V-320, dengan turbin uap K-1000-60/1500-2 dan generator TWW-1000-4.

VVER-1000 adalah reaktor bertekanan air yang dirancang Uni Soviet untuk beroperasi selama 30 tahun.

Setelah bencana nuklir Fukshima-Daiichi Maret 2011, Unit 1 dan 2 mengalami perpanjangan seumur hidup.

Pada unit tersebut dilakukan modernisasi peralatan serta pemasangan sensor tegangan dan sistem keselamatan canggih lainnya.

Selain itu, panel pemantau radiasi pusat PLTN direnovasi pada Februari 2021.

Panel tersebut memiliki sistem otomatis untuk memantau semua parameter radiasi dan teknologi yang berkaitan dengan:

Fasilitas penyimpan bahan bakar bekas Zaporizhzhia

Setelah Uni Soviet pecah, bahan bakar bekas tidak dapat lagi diangkut ke Rusia.

Kekurangan ruang di kolam fasilitas pendingin menuntut adanya fasilitas penyimpanan kering bahan bakar bekas (SFDSF) di lokasi tersebut.

Inspektorat Peraturan Nuklir Negara Ukraina mengeluarkan lisensi untuk pengembangan SFDSF pertama di PLTN Zaporizhzhia pada Juli 2001.

Zaporizhzhia adalah PLTN Ukraina pertama dengan reaktor tipe VVER yang menyertakan SFDSF dengan masa pakai 50 tahun.

Bahan bakar nuklir bekas dari reaktor disimpan di kolam pendingin selama empat atau lima tahun sampai energi sisa dan radioaktivitas berkurang, kemudian ditransfer ke SFDSF.

Sistem penyimpanan dapat menampung lebih dari 9.000 rakitan bahan bakar bekas di 380 tong penyimpanan berventilasi masing-masing 144 ton.

Fasilitas tersebut mulai beroperasi pada Agustus 2004 dan telah terpasang 167 tong di lokasi.

Sejarah PLTN Zaporizhzhia

Dewan Menteri Uni Soviet pada 1978 memutuskan untuk membangun beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir setelah unit pertama PLTN Chernobyl mulai beroperasi.

Rancangan teknis PLTN Zaporizhzhya tahap pertama disetujui pada 1980, terdiri dari empat unit dengan kapasitas gabungan 4.000 MW.

Unit pertama dioperasikan pada tahun 1984, unit kedua pada 1985, unit ketiga pada 1986, dan unit keempat pada 1987.

Sementara itu, untuk tahap kedua yang melibatkan dua unit daya tambahan dengan reaktor serupa, diusulkan pada tahun 1988, dan unit kelima dioperasikan pada 1989.

Pada 1990, akibat bencana Chernobyl, membuat Dewan Tinggi Ukraina melakukan moratorium pada pembangunan unit baru tenaga nuklir di Ukraina.

Kejadian tersebut menangguhkan pekerjaan kontruksi di Unit 6 PLTN Zaporizhzhia.

Pada 1995, unit 6 akhirnya beroperasi, dan menjadi unit reaktor nuklir pertama sejak Ukraina merdeka.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/04/163000765/profil-pltn-zaporizhzhia-yang-diserang-rusia-dan-dampaknya-jika-hancur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke