Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Memberikan Perlindungan?

Kompas.com - 01/03/2022, 18:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi booster Covid-19 penting untuk melindungi terhadap infeksi varian Omicron dan menurunkan risiko orang dirawat di rumah sakit.

Selain itu, muncul pula wacana vaksin dosis keempat atau booster kedua Covid-19.

Seperti vaksin Covid-19 sebelumnya, perlindungan terhadap Covid-19 dapat mengalami penurunan seiring waktu, sehingga memerlukan booster.

Baca juga: Kemenkes Resmi Tambah Sinopharm Jadi Regimen Booster, Total Ada 6 Jenis Vaksin yang Digunakan

Berikut ini beberapa penelitian tentang berapa lama vaksin booster atau dosis ketiga bertahan:

Vaksin booster Pfizer

Para peneliti memiliki perkiraan awal tentang berapa lama suntikan ketika vaksin Pfizer akan bertahan.

Dilansir NPR, 19 Januari 2022, menurut para peneliti Badan Keamanan Kesehatan Inggris, perlindungan terhadap infeksi kemungkinan bersifat jangka pendek.

Perlindungan berlangsung kurang dari enam bulan, tetapi perlindungan terhadap penyakit parah tampaknya lebih kuat.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa tepat setelah suntikan ketiga vaksin Pfizer, perlindungan terhadap infeksi simtomatik cukup baik. Dua minggu setelah suntikan, booster mengurangi risiko sekitar 70 persen.

Tapi perlindungan itu dapat turun dengan cepat. Dalam tiga bulan, booster mengurangi risiko infeksi simtomatik hanya sekitar 50 persen.

Dalam analisis kedua, para peneliti Inggris memperkirakan perlindungan akan menurun lebih jauh, turun menjadi sekitar 40 persen sekitar empat bulan setelah suntikan ketiga.

“Kemanjuran vaksin melawan infeksi bergantung pada tingkat antibodi kita karena mereka benar-benar merupakan garis pertahanan pertama kita melawan SARS-CoV-2,” kata ahli imunologi Jennifer Gommerman di University of Toronto.

Dia mengatakan dengan vaksin apa pun, tingkat antibodi meningkat dengan cepat setelah suntikan dan kemudian berkurang lagi seiring waktu. Hal itu merupakan hal yang normal.

Baca juga: Ribuan Vaksin Kedaluwarsa di Malang Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Booster

 

Vaksin Covid-19 tetap memicu kekebalan

Di sisi lain, kata Jennifer, perlindungan terhadap penyakit parah tidak terlalu bergantung pada antibodi. Vaksin memicu bagian lain dari sistem kekebalan yang membantu menjaga infeksi agar tidak lepas kendali.

Penelitian dari Inggris menemukan bahwa booster menawarkan perlindungan yang lebih kuat terhadap penyakit parah daripada terhadap infeksi.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa setelah suntikan ketiga Pfizer, perlindungan terhadap rawat inap di atas 95 persen (dua minggu setelah suntikan) dan tetap sekitar 80 persen bahkan setelah empat bulan.

Sementara itu menurut pada peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, vaksin booster Pfizer kehilangan efektivitas substansial setelah sekitar empat bulan, seperti diberitakan The Washington Post, 11 Februari 2022.

Meski begitu keduanya masih memberikan perlindungan yang signifikan dalam menjaga orang dirawat di rumah sakit selama gelombang Omicron.

Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19

Vaksin Covid-19 Moderna

Menurut CDC vaksin Moderna juga kehilangan efektivitas substansial setelah sekitar empat bulan.

Meskipun demikian, vaksin Covid-19 Moderna masih memberikan perlindungan yang signifikan dalam menjaga orang dirawat di rumah sakit selama gelombang Omicron.

Lebih lanjut diungkapkan dalam penelitian CDC, vaksin itu 91 persen efektif dalam mencegah orang yang divaksinasi dirawat di rumah sakit selama dua bulan setelah suntikan booster. Namun setelah empat bulan, perlindungan turun menjadi 78 persen.

Sementara itu menurut penelitian lainnya, seperti dilansir dari Time, 26 Januari 2022, pada booster vaksin Moderna, antibodi terhadap Omicron ini mulai berkurang setelah sekitar enam bulan.

Setelah mencapai puncaknya sekitar sebulan setelah booster, tingkat antibodi penetralisir turun 6,3 kali lipat.

Penurunan ini terjadi lebih cepat daripada penurunan terhadap virus asli yang menjadi target vaksin tersebut.

Baca juga: 4 Cara Mencegah atau Mengurangi Efek Vaksin Booster 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com