Trump pernah sesumbar ingin membuat media sosial setelah awal tahun 2021 lalu, dirinya diblokir oleh sejumlah media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Google.
Dikutip dari Kompas.com (2/10/201), sebelum diblokir, Trump kerap kali mengumumkan kebijakan dan membagikan opini kontroversial lewat Twitter dan Facebook.
Tidak jarang apa yang dia utarakan melalui media sosial tersebut menarik perhatian dunia.
Puncaknya, saat awal Januari 2021 Trump mengklaim kursi Presiden AS telah dicuri dan “mendorong” pendukungnya untuk melakukan unjuk rasa menolak penetapan Joe Biden sebagai Presiden AS.
Baca juga: Truth Social, Situs Media Sosial Donald Trump, Akan Digarap Bersama Pangeran Brasil
Unjuk rasa yang dilakukan di depan gedung Capitol tersebut berakhir ricuh dan menelan 5 korban jiwa serta 140 orang terluka.
Meski sudah menyiapkan media sosial buatannya sendiri, nyatanya Trump tetap berusaha meminta agar akun media sosialnya dibuka kembali.
Oktober 2021 lalu, Trump mengajukan gugatan ke pengadilan wilayah distrik, menggugat Twitter agar akun resmi pribadinya @realDonaldTrump, dipulihkan.
Sebelumnya, di bulan Juli 2021, Trump juga mengajukan gugatan ganti kerugian kepada Facebook, Twitter, dan YouTube karena telah menutup akun resminya.
Bukan hanya kepada perusahaan, gugatan Trump juga ditujukan secara pribadi kepada para pemilik media sosial yang memblokirnya, yakni CEO Facebook Mark Zuckerberg, CEO Twitter saat itu, Jack Dorsey, serta CEO Alphabet (induk dari Google dan YouTube) Sundar Pichai.
Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Dapat WA Isoman dari Kemenkes, Hubungi 081110500567
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.