Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan dan Idul Fitri 2022 Diprediksi Akan Kondusif, Tapi Ahli Ingatkan Ini

Kompas.com - 20/02/2022, 08:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan suci Ramadhan tahun ini akan segera tiba pada awal April 2022.

Sementara saat ini Indonesia masih ada dalam gelombang ketiga infeksi Covid-19 yang dimotori oleh varian Omicron.

Meski demikian, ahli menyebut suasana Ramadhan bahkan Idul Fitri tahun ini akan bisa dilalui dengan cukup aman dan relatif lebih kondusif.

Pernyataan itu disampaikan Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman.

"Pada bulan puasa ini kita bisa menghindari terjadinya lonjakan, karena potensi ada gelombang (berikutnya) yang terjadi itu, saya melihat, kalaupun ada paling cepat di 4 bulanan ke depan, itu beberapa lama setelah bulan puasa," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).

Dicky menyebut memang mungkin akan ada gelombang lanjutan setelah gelombang ketiga ini. Namun ia mengatakan bahwa gelombang lanjutan itu nantinya bersifat lebih kecil dan terjadi secara lokal.

"Mengecil dan lebih prefer ke daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih buruk, dengan asumsi tidak ada varian baru yang lebih hebat (dari Omicron)," ujar dia.

Terlepas dari hal itu, ia meyakini bahwa selama kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan terus dilakukan dan pengendalian pandemi terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, kondisi ke depannya akan semakin dapat dikendalikan.

"Secara bertahap risiko dampaknya itu berkurang seiring dengan landskap imunitas yang semakin meningkat. Ini yang harus dikejar. Kita sudah on track, tapi sembari menunggu masa itu, kita harus jaga dengan perilaku 5M, dan pemerintah juga menjaga konsistensi surveilansnya dengan deteksi dini," jelas Dicky.

Atas dasar itu, ia dapat menyampaikan bahwa pada bulan Ramadhan nanti masyarakat Indonesia yang mayoritas kaum muslim, sebenarnya sudah dapat beraktivitas dengan relatif kondusif.

"Kalau kita semua disiplin, puasa besok itu kita bisa lakukan aktivitas, relatif tenang, dengan protokol kesehatan yang ketat. Tidak mesti ada PPKM Darurat, tidak, karena risikonya membaik puasa ini," palar Dicky.

Baca juga: Kata Epidemiolog soal Puncak Gelombang Omicron

Kemungkinan mudik lebaran

Namun, Dicky mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri dan bersabar di tengah situasi yang memang belum sepenuhnya pulih ini.

"Tapi saya mengingatkan kita semua harus bersabar, menahan diri, kalau bisa enggak mudik, ya jangan (mudik). Kalau misal harus mudik, ya tes dulu, pastikan sudah booster, pastikan mematuhi prokesnya. Seperti itu," imbau Dicky.

Jadi meskipun cakupan vaksinasi terus meningkat dan risiko semakin kecil, namun upaya membatasi dan menahan diri adalah langkah bijak yang harus terus dilakukan.

"Oleh karena itu, kewaspadaan, komunikasi risiko harus tetap dibangun, jangan tenang ini sudah landai, jangan abai. Meskipun cakupan vaksinasi meningkat, kalau bisa membatasi diri itu lebih baik," pungkas Dicky.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 2020. Lebaran tahun ini akan menjadi lebaran ketiga yang harus dilalui di tengah kondisi pandemi.

Pada dua gelaran Idul Fitri sebelumnya, pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan pada masyarakat akibat kasus infeksi yang kian melonjak.

Bahkan pemerintah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman karena besarnya risiko penularan.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Rawan Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Begini Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com