KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sudah terdapat enam provinsi di Indonesia yang mencatat kasus Omicron lebih tinggi, dibanding puncak delta tahun lalu.
Keenam provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Meskipun kasus Covid-19 meningkat, Budi menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau BOR masih lebih rendah dibanding pada gelombang delta.
Baca juga: Luhut: Omicron Hanya 2 Kali Lebih Parah dari Flu
Kasus harian sempat mencapai angka 55.000 kasus per hari, angka tersebut mendekati puncak periode Delta yaitu di angka 56.000 per hari.
"Semua provinsi yang sudah melampaui puncak Delta kasusnya, itu rumah sakitnya sekitar 30 persenan dari puncak Delta," kata Budi dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).
Kasus harian Covid-19 menunjukkan penurunan meski masih tinggi. 36 ribu dilaporkan hari ini, dengan jumlah tes mirip kemarin.
Kabar kurang baiknya, kematian meningkat ke 145 dalam sehari.
Sudahkah puncak terlewati dan mulai menurun? Atau masih akan mental ke atas lagi? pic.twitter.com/35KM9QqbRx
— perupadata (@perupadata) February 14, 2022
Dari ke-6 provinsi yang kasus hariannya melampaui kasus Delta, Provinsi Jakarta dan Bali memiliki kasus keterisian bed rumah sakit sekitar 30 persen.
Namun, untuk DKI Jakarta kasus harian Covid-19 sudah melandai dan diprediksi akan segera turun.
Pemerintah mengamati Jakarta mungkin minggu ini adakan sampai pada puncak kasus Covid-19 dan lalu akan mulai bergerak turun.
Untuk perkiraan rumah sakit di Jakarta akan berhenti pada 40-50 persen dibandingkan dengan puncak Delta.
Budi menambahkan bahwa Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Bali sudah mendekati puncak kasus Covid-19 varian Omicron.
Selanjutnya kemungkinan akan bergeser ke provinsi lainnya di Jawa atau luar Jawa.
"Saya rasa nanti Banten, Jabar, Bali ini sudah mendekati puncak dan lalu nanti akan bergeser ke provinsi-provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja dan di luar Jawa," ujarnya.
Baca juga: Gejala Omicron bagi Pasien Covid-19 yang Sudah Divaksin
Budi menyebutkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat saat ini di seluruh Indonesia ada 27.000 orang. Jumlah tersebut sekitar 22-23 persen dari jumlah tempat tidur isolasi yang tersedia sekitar 120.000 tempat tidur.
Sehingga masih terdapat sekitar 90.000 tempat tidur yang masih dapat digunakan untuk menampung pasien Covid-19.
Menkes menyebut bahwa kapasitas maksimal ketersediaan tempat tidur di seluruh Indonesia adalah 400.000 tempat tidur.
"Jadi itu angkanya, 400.000 total, 120.000 kita siapkan buat Covid-19, waktu puncak Delta sempet 100.000, sekarang 27.000," jelas Budi.
Budi menjelaskan bahwa dari 27.000 orang yang dirawat sekitar 15.000-nya adalah orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan.
Ia menyarankan untuk OTG dan orang dengan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Kemenkes juga sudah melakukan layanan telemedisin kepada orang yang melakukan isoman.
Lebih dari layanan tersebut sudah melakukan layanan ke 350.000 warga dengan 100.000-nya sudah menerima obat-obatan.
Selain itu, pemerintah berencana untuk meluaskan jaringan telemedisin di luar Jawa-Bali.
"Rencananya atas arahan pak Menko Ekon (Menteri Ekonomi), selain di Jawa-Bali mulai Minggu ini kita akan juga melakukan ke luar Jawa-Bali," ungkap Budi.
Baca juga: Pintu Masuk Kedatangan Internasional Ditambah Bandara Lombok
Budi juga mengungkapkan, pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 60 persennya belum divaksinasi atau belum lengkap vaksinasinya.
Selain itu, untuk yang masuk ruang ICU 60 persennya juga belum melakukan vaksinasi dengan lengkap.
Menkes juga menjelaskan bahwa saat ini baru 7 provinsi yang tingkat vaksinasi dosis ke-2 di angka 70 persen.
Selanjutnya, baru 4 provinsi yang vaksinasi pada lansia pada dosis ke-2 mencapai 70 persen, yaitu Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.
Baca juga: Apa Itu Flexing? Ramai Disebut di Media Sosial dan Apa Tujuannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.