Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Vaksinasi Booster Tak Muncul di PeduliLindungi, Ini Sebabnya

Kompas.com - 13/01/2022, 08:40 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah memulai vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster untuk masyarakat umum pada Rabu (12/1/2022).

Melansir laman Kemenkes, Selasa (11/1/2022), masyarakat bisa mengecek tiket dan jadwal vaksinasi booster melalui PeduliLindungi, baik website maupun aplikasi.

Tiket tersebut dapat digunakan di fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat pada waktu yang sudah ditentukan.

Namun, bagaimana jika jadwal vaksinasi booster tidak ditemukan atau tidak muncul?

Baca juga: Seragam Satpam yang Mirip Polisi Akan Diubah Lagi, Ini Alasannya

Penjelasan Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan penyebab jadwal vaksinasi booster tidak muncul atau ditemukan di PeduliLindungi.

Penyebabnya kemungkinan dua, yakni yang bersangkutan belum mencapai 6 bulan setelah vaksinasi dosis kedua atau belum masuk di PeduliLindungi.

"Bisa saja belum 6 bulan atau memang belum masuk di PeduliLindungi," kata Nadia pada Kompas.com, Kamis (13/1/2022).

Vaksin booster diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia serta diperuntukkan bagi yang berusia 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.

Adapun kelompok prioritas penerima vaksin booster adalah orang lanjut usia (lansia) dan penderita immunokompromais.

Jenis vaksin ketiga yang diberikan akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi dosis 1 dan 2 yang diterima dan sesuai ketersediaan vaksin di tempat layanan.

Nadia mengatakan, pendaftaran vaksinasi booster bisa juga dengan cara langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Kalau lansia bisa langsung," ujar Nadia.

Disebutkan juga di laman Kemenkes, jika seseorang termasuk kelompok prioritas tetapi belum mendapatkan tiket dan jadwal vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi, bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat.

Adapun syaratnya dengan membawa KTP dan surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2.

Baca juga: Tanya Jawab Seputar Vaksin Booster

Cara cek tiket dan jadwal vaksinasi booster

Ada dua cara untuk mengecek tiket dan jadwal vaksinasi booster, yakni melalui website dan aplikasi PeduliLindungi.

Untuk mengecek jadwal vaksinasi booster lewat website langkahnya sebagai berikut:

  1. kunjungi link https://www.pedulilindungi.id/ 
  2. login menggunakan nomor handphone atau email kemudian ketik kode yang dikirimkan
  3. masukkan nama lengkap dan NIK
  4. klik "Periksa"
  5. pilihan jadwal akan muncul.

Apabila melalui aplikasi PeduliLindungi, langkahnya sebagai berikut:

  1. buka aplikasi PeduliLindungi
  2. masuk dengan akun yang terdaftar
  3. klik menu “Profil” dan pilih “Status Vaksinasi & Hasil Tes Covid-19”
  4. status dan jadwal vaksinasi booster akan muncul di akun
  5. untuk cek tiket vaksin, masuk ke menu “Riwayat dan Tiket Vaksin”.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com