Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Istanbul, Byzantium, dan Konstantinopel: Kota di Dua Benua

Kompas.com - 05/01/2022, 09:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Era Turki Utsmani

Percobaan pertama Turki Utsmani untuk menguasai Konstatinopel berlangsung pada 1422 M oleh Sultan Murad II, tetap upaya itu gagal.

Tiga puluh tahun kemudian, Sultan Mehmed II melanjutkan upaya itu dengan memblokade Selat Bosporus yang dimulai pada April 1453 M.

Turki tidak hanya memiliki keunggulan jumlah pasukan yang luar biasa tetapi juga meriam yang menembus tembok kuno.

Serangan pamungkas dilakukan pada 29 Mei 1453 dan menewaskan pemimpin terakhir Byzantium Constantine XI.

Mehmed II kemudian memindahkan populasi dari daerah taklukakan lainnya, seperti Peloponnese, Salonika, dan pulau-pulau di Yunani.

Sekitar 1480 M, populasi Istanbul meningkat menjadi antara 60.000 dan 70.000 orang.

Hagia Sophia dan gereja-gereja Bizantium lainnya diubah menjadi masjid. Meski demikian, Patriarkat Yunani dipertahankan, tetapi dipindahkan ke Gereja Pammakaristos, kemudian berpindah di kawasan Fener.

Setelah Mehmed II, Istanbul mengalami periode pertumbuhan damai yang panjang, hanya terganggu oleh bencana alam, seperti gempa bumi, kebakaran, dan wabah.

Periode paling cemerlang dari konstruksi Turki Utsmani bertepatan dengan pemerintahan Suleyman (1520-1566 M).

Perubahan besar berikutnya dalam sejarah Istanbul terjadi pada awal abad ke-19, ketika mendekati kehancuran Kekaisaran Ottoman.

Periode ini dikenal sebagai era reformasi internal (Tanzimat) yang disertai sejumlah gangguan serius.

Di masa Sultan Mahmud II, westernisasi Istanbul dimulai dengan begitu cepat. Ini ditandai dengan arus pengunjung Eropa yang terus meningkat sejak 1830-an.

Pada 1839, Sultan Abdulmecid I mengeluarkan piagam yang menjamin semua rakyatnya, apa pun agama, keamanan hidup, dan kekayaan mereka.

Bagian akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 ditandai dengan pengenalan berbagai layanan publik, seperti jalur kereta api pada awal 1870-an.

Baca juga: Mengapa Rambut Kepala Tumbuh Lebih Panjang dari Bagian Tubuh Lain?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com