KOMPAS.com - Sekolah-sekolah di Indonesia resmi memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) setelah selama hampir dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Mulai semester dua tahun ajaran 2021/2022 satuan pendidikan pada level 1, 2, dan 3 PPKM wajib menggelar PTM dengan kapasitas mulai dari 50 persen hingga 100 persen.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Suharti mengatakan, situasi pandemi di Tanah Air yang mulai membaik di akhir tahun 2021 menjadi pertimbangan penyelenggaraan PTM.
“Dalam beberapa bulan terakhir tahun 2021, sudah banyak progres kondisi pandemi (Covid-19) juga membaik, situasi PPKM juga menurun,” kata Suharti seperti diberitakan Kompas.com, Senin (3/1/2021).
Baca juga: Kemendikbud: 59 Persen Sekolah di Indonesia Bisa Gelar PTM Kapasitas 100 Persen
Salah satu daerah yang sudah mulai menggelar PTM dengan kapasitas siswa 100 persen adalah Provinsi DKI Jakarta. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, PTM dilaksanakan setiap hari.
"PTM Terbatas dilaksanakan setiap hari (Senin-Jumat). Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari," kata Nahdiana seperti diberitakan Kompas.com, Senin (3/1/2021).
PTM di bawah ancaman Omicron
Dimulainya kembali PTM merupakan angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia yang terkena pukulan telak akibat merebaknya virus corona penyebab Covid-19.
Akan tetapi, penyelenggaraan PTM di awal tahun 2022 berada dalam bayang-bayang ancaman penularan virus corona varian Omicron.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron mencapai 152 kasus.
"Jadi jumlah kasus Omicron Indonesia sekarang 152, lalu yang sudah sembuh 23 persen dari situ," ujar Luhut seperti diberitakan Kompas.com, Senin (3/1/2021).
Baca juga: Luhut: Jumlah Kasus Omicron di Indonesia 152 Orang, 23 Persennya Sudah Sembuh
Merebaknya penularan Omicron di Indonesia membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan PTM hanya dapat diikuti oleh siswa yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dua dosis atau vaksinasi lengkap.
"IDAI merekomendasikan sebagai berikut. Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (2/1/2022).
Capaian vaksinasi anak
Menurut data Kementerian Kesehatan, per 3 Januari 2022 pukul 18.00 WIB, anak usia 12-17 tahun atau usia SMP-SMA yang telah menerima vaksinasi Covid-19 adalah 26.705.490 orang.
Capaian tersebut terdiri dari 22.805.362 orang sudah menerima vaksin dosis pertama, dan 17.169.434 sudah menerima vaksin dosis kedua atau vaksinasi lengkap.
Sementara itu, vaksinasi anak usia 6-11 tahun atau usia SD menggunakan vaksin Sinovac baru dimulai pada 14 Desember 2021 di sejumlah daerah yang memenuhi kriteria.
Menurut Kemenkes, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini rencananya akan dilakukan secara bertahap.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.