Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

SU-35 Varian Sukhoi Pesaing F-35 Joint Strike Fighter

Kompas.com - 04/01/2022, 07:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Demikian pula halnya dengan kelengkapan persenjataan yang dimiliki SU-35 jauh lebih unggul dari pada F-35 karena pemasangan sistem senjata yang unik dari F-35, yaitu terbungkus rapih melekat kedalam body pesawat.

Sementara SU-35 masih mengandalkan sistem senjata udara yang melekat terbuka di struktur body dan wing pesawat.

Hal ini membuat sistem senjata pada SU-35 menjadi lebih praktis dalam penggunaannya terutama pada arena air to air combat.

Demikian pula kecepatan pesawat yang dapat dicapai pada ketinggian tertentu, SU-35 lebih unggul dari pada F-35.

Sekali lagi karena Aircraft Structure-nya yang lebih tambun dan juga sistem after burner-nya yang masih “baru”.

Kemajuan teknologi penerbangan yang sangat cepat memang membuat sulit untuk dapat menganalisis kemampuan “head to head” antara dua produk pesawat tempur mutakhir yang high-tech.

Kelihatannya dengan kemampuan persenjataan udara yang beyond visual range, maka air to air combat menjadi kurang atau bahkan pada satu ketika tidak dibutuhkan lagi.

Pada titik ini maka tentu saja kelincahan bermanuver sebuah pesawat tempur menjadi tidak begitu “penting”.

Inilah yang sebenarnya terjadi pada proyek “baru” F-35 JSF.

Secara sederhana, maka yang diperlukan adalah kemampuan membawa banyak dan berbagai macam senjata dengan bangun pesawat yang dapat menghindar dari lacakan radar pertahanan udara lawan.

Tantangan berikutnya tentu saja adalah “drone” yang membuat format sebuah pesawat tempur multi peran dan ber-aneka misi dengan persenjataan spesifik yang dibutuhkan tanpa risiko terbunuhnya Sang Pilot yang mengawakinya.

Kita memang tengah berhadapan dengan pengembangan drone sebagai bagian dari “Cyber World” yang ciri khasnya adalah penggunaan Artificial Inteligent (AI).

Kembali kepada persaingan F-35 dengan SU-35, maka sebenarnya yang tengah terjadi adalah satu langkah menuju pertandingan penggunaan software computer dalam pengoperasian sistem persenjataan maupun sistem kendali dari pesawatnya.

Satu Langkah menuju persaingan kualitas sistem otomatisasi dan kemampuan AI.

Pada akhirnya adalah musuh utama pesawat tempur yang nantinya tidak berawak adalah bukan lagi pesawat tempur lawan, akan tetapi lebih kepada seberapa canggih sistem pertahanan udara lawan.

Itu sebabnya, maka yang paling hakiki dalam menjaga keamanan nasional adalah tentang bagaimana kemampuan sebuah negara mengelola wilayah udara kedaulatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com