Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rokok Naik Mulai 2022, Ini Efek Berhenti Merokok

Kompas.com - 01/01/2022, 09:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga rokok akan mengalami kenaikan pada 2022 sebagai dampak kenaikan cukai hasil tembakau (CHT).

Diberitakan Kompas.com, 14 Desember 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan cukai rokok itu mulai berlaku sejak 1 Januari 2022.

Menurut Sri Mulyani, keputusan menaikkan cukai rokok merupakan bagian dari upaya menurunkan konsumsi rokok masyarakat Indonesia.

"Makin mahal berarti makin tidak bisa dijangkau dan itu tujuannya untuk mengurangi konsumsi," kata Sri Mulyani.

Ia mengatakan, penurunan konsumsi rokok ditargetkan pada produk jenis sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).

Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...

Rincian kenaikan harga rokok

Diberitakan Kompas.com, 14 Desember 2021, kenaikan cukai rokok tersebut akan membuat harga jual eceran (HJE) terendah rokok rata-rata ikut terkerek naik.

Berikut rincian harga rokok kategori sigaret kretek mesin dan sigaret putih mesin mulai 2022:

Sigaret kretek mesin

SKM I

  • HJE per batang: Rp 1.905
  • HJE per bungkus: Rp 38.100

SKM IIA

  • HJE per batang: Rp 1.140
  • HJE per bungkus: Rp 22.800

SKM II B

  • HJE per batang: Rp 1.140
  • HJE per bungkus: Rp 22.800

Baca juga: Rokok Tembakau Vs Vape, Mana yang Lebih Berbahaya?

Sigaret putih mesin

SPM I

  • HJE per batang: Rp 2.005
  • HJE per bungkus: Rp 40.100

SPM IIA

  • HJE per batang: Rp 1.135
  • HJE per bungkus: Rp 22.700

SPM IIB

  • HJE per batang: Rp 1.135
  • HJE per bungkus: Rp 22.700

Rincian daftar harga rokok yang naik pada 2022 dapat dilihat pada artikel Kompas.com berikut ini.

Baca juga: 8 Kandungan pada Rokok yang Perlu Anda Tahu

Efek berhenti merokok

Rokok ilegal barang bukti penindakan kepabean dan cukai dimusnahkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Purwakarta, Rabu (15/12/2021).KOMPAS.COM/FARIDA Rokok ilegal barang bukti penindakan kepabean dan cukai dimusnahkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Purwakarta, Rabu (15/12/2021).

Kenaikan harga rokok yang cukup signifikan, sekitar 12 persen, diharapkan dapat mendorong para perokok untuk berhenti merokok.

Lantas, apa efek yang ditimbulkan akibat berhenti merokok?

Diberitakan Kompas.com, 8 April 2021, ketika seorang perokok berhenti merokok, akan terjadi peningkatan kondisi kesehatan yang langsung dapat langsung dirasakan.

Hal ini karena berhenti merokok berarti memutus siklus kecanduan dan pada dasarnya mengatur ulang otak untuk berhenti mengidam nikotin.

Semakin cepat seorang perokok berhenti, semakin cepat pula mereka mengurangi risiko terkena kanker, penyakit jantung dan paru-paru, dan berbagai kondisi lain yang berhubungan dengan merokok.

Baca juga: Saat Kenaikan Cukai Rokok Disebutkan Masih Terlalu Kecil...

Berikut efek yang dirasakan tubuh setelah berhenti merokok:

Setelah 1 jam

Hanya dalam 20 menit setelah rokok terakhir dihisap, detak jantung turun dan kembali normal.

Dalam 1 jam, tekanan darah mulai turun, dan sirkulasi juga mulai membaik.

Setelah 12 jam

Setelah 12 jam tanpa rokok, tubuh akan membersihkan diri dari kelebihan karbon monoksida yang berasal dari rokok.

Tingkat karbon monoksida kembali normal, sehingga kadar oksigen tubuh akan meningkat.

Baca juga: Mengenal EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik

Setelah 1 hari

Hanya dalam 1 hari setelah berhenti merokok, tekanan darah seseorang mulai turun, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh merokok.

Dalam waktu singkat ini, kadar oksigen seseorang akan meningkat, membuat aktivitas fisik dan olahraga lebih mudah dilakukan, yang mana ini dapat menjadi kebiasaan yang menyehatkan jantung.

Setelah 3 hari

Setelah 3 hari berhenti merokok, kadar nikotin dalam tubuh seseorang habis.

Pada fase ini, seseorang akan mengalami fase "sakau nikotin".

Kebanyakan orang akan merasa murung dan lekas marah, serta sakit kepala parah, saat tubuh menyesuaikan diri tanpa asupan nikotin dari rokok.

Baca juga: Kecanduan Nikotin Setelah Berhenti Merokok? Ini Cara Mengatasinya

Setelah 1 bulan

Dalam waktu 1 bulan, fungsi paru-paru seseorang mulai membaik. Saat paru-paru sembuh dan kapasitas paru-paru meningkat, batuk dan sesak napas kemungkinan akan berkurang.

Daya tahan atletik meningkat dan mantan perokok mungkin memperhatikan kemampuan baru untuk aktivitas kardiovaskular, seperti berlari dan melompat.

Setelah 1 tahun

Satu tahun setelah berhenti merokok, risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner menurun hingga setengahnya.

Risiko ini akan terus menurun selama kebiasaan merokok dihentikan.

Baca juga: Rokok Tembakau Vs Vape, Mana yang Lebih Berbahaya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Rincian Kenaikan Cukai Rokok 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com