Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Dengar Percakapan di Keramaian, Apa Itu Hidden Hearing Loss?

Kompas.com - 27/12/2021, 20:12 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika Anda tidak bisa fokus dan mendengar percakapan di tengah keramaian, bisa jadi itu tanda-tanda gangguan pendengaran tersembunyi atau hidden hearing loss.

Sebagian besar orang tidak menyadari gangguan tersebut dan menganggap tanda-tanda ini hanya kebiasaan bawaan mereka.

Melansir New York Times, 15 Desember 2021, tes pendengaran standar seringkali melewatkan dan kurang akurat mendeteksi gangguan pendengaran tersembunyi.

Sejak pertama kali dikaji pada 2009, tidak jelas berapa banyak orang yang menderita gangguan pendengaran tersembunyi.

Sebuah studi pada 2020 menyebut sekitar 10 persen pasien yang mengeluhkan gangguan pendengaran dibiarkan tanpa diagnosis yang jelas.

Presiden American Academy of Audiology dan audiolog Cleveland Clinic, Sarah Sydlowski mengatakan, orang dengan gangguan pendengaran jenis ini tidak selalu menyadari kesulitan yang mereka alami. Sehingga banyak dari mereka yang tidak mengunjungi audiolog.

Baca juga: Apakah Virus Corona Membuat Pasien Kehilangan Pendengaran? Simak Studi Ini

Penyebab Hidden Hearing Loss

Gangguan pendengaran tersembunyi cenderung menyerang lebih awal daripada gangguan pendengaran pada umumnya. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Selama beberapa dekade, para ilmuwan berasumsi bahwa bagian telinga yang paling rentan terhadap gangguan pendengaran akibat kebisingan adalah rambut-rambut kecil di koklea.

Rambut-rambut ini bergetar ketika gelombang suara memenuhi sisi kepala. Saat bagian ini rusak, maka suara akan terdengar seperti seseorang yang mengecilkan volume.

Namun dengan teknologi baru pada 2009, peneliti dapat mencari tanda-tanda kerusakan lebih dalam di sistem pendengaran.

Dengan menguji seekor tikus, mereka menemukan bahwa sel-sel otak yang berkomunikasi dengan rambut ini lebih rapuh daripada sel-sel rambut itu sendiri.

Sementara itu, sel-sel rambut di telinga hewan itu tetap utuh setelah dipapari kebisingan, tetapi sel-sel otak mereka yang malah menyusut.

Sel-sel otak ini membentuk dua bundel utama neuron yang menerjemahkan getaran rambut menjadi sinyal kimia yang dapat ditafsirkan oleh otak.

Satu bundel merespons suara yang lebih keras dan satu lagi merespons suara yang lebih tenang.

Bundel yang disetel ke suara keras kemungkinan besar rusak terlebih dahulu.

Sederhananya, ketika itu terjadi, saat Anda di tempat sepi dan sedang mendengarkan teman berbisik, Anda tidak akan kesulitan memahaminya.

Namun, jika Anda memutuskan untuk pergi ke pesta, kumpulan sel yang menyukai bisikan itu akan kewalahan oleh kebisingan dengan latar belakang suara dan mengirimkan pesan yang kacau dan tidak dapat dipahami ke otak Anda.

Baca juga: Telinga Berdenging, Apa yang Terjadi?

Tanda-tanda gangguan pendengaran tersembunyi

Sementara ini, tidak ada tes konklusif untuk gangguan pendengaran tersembunyi. Namun, gejalanya bisa diwaspadai.

Mengutip Healthy Hearing, 22 November 2021, tidak ada pedoman yang ditetapkan untuk mendiagnosis gangguan pendengaran tersembunyi.

Namun, ada beberapa hal yang harus diwaspadai meliputi:

  • Perasaan yang kuat bahwa Anda mengalami gangguan pendengaran, bahkan setelah lulus tes pendengaran
  • Preferensi tempat atau latar senyap untuk percakapan
  • Merasa mudah terganggu atau tidak dapat fokus dalam suasana bising
  • Salah mendengar ucapan orang

Perawatan

Belum ada pengobatan langsung untuk Hidden Hearing Loss ini. Penelitian sedang dilakukan untuk menemukan obat yang akan mendorong neuron untuk menumbuhkan sinapsis baru.

Alternatifnya adalah mencari layanan kesehatan atau audiolog yang memiliki pengetahuan tentang gangguan pendengaran tersembunyi.

Layanan kesehatan akan dapat memutuskan perlu tidaknya alat bantu dengar untuk membantu pendengaran Anda.

Tips lain adalah saat berada di rumah dan dalam kehidupan sosial, pilihlah tempat-tempat yang lebih tenang.

Pada pertemuan, jangan malu untuk membuat kelompok yang lebih kecil dan dekatkan telinga jika memang sulit mendengar.

Terakhir, cobalah untuk tidak menyangkal masalah dan menarik diri. Waspadai bagaimana gangguan itu memengaruhi kondisi mental Anda.

Seperti semua jenis gangguan pendengaran, gangguan pendengaran tersembunyi juga dapat berdampak pada kondisi mental, bahkan mampu menciptakan perilaku menghindar dan kecemasan sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com