Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Garuda Indonesia Ganti Nama Menjadi China Airlines

Kompas.com - 27/12/2021, 18:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Narasi yang menyebut Garuda Indonesia berganti nama menjadi China Airlines, beredar di media sosial Facebook.

Narasi itu mengaitkan perubahan nama itu berkaitan dengan akuisisi China Airlines.

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Mitra Piranti mengatakan narasi perubahan nama itu tidak benar.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut Garuda Indonesia berganti nama menjadi China Airlines disebarkan oleh akun ini dan ini.

Berikut rincian narasinya:

Sedih banget lihatnya yah Jika gambar maskapai kebanggaan GARUDA INDONESIA kini Benar sudah dibalik namanya?

Kedua akun tersebut menyertakan tangkapan layar sebuah artikel bertuliskan "Maskapai Garuda Indonesia Diakuisi China Airlines?".

Tangkapan layar tersebut menyertakan dua pesawat dengan tulisan China Airlines dan Garuda Indonesia.

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com menghubungi Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Mitra Piranti untuk mengkonfirmasi narasi yang beredar.

Pihaknya menyatakan bahwa tidak benar bahwa Garuda Indonesia berganti nama menjadi China Airlines.

"Berita tersebut tidak benar," ujar Mitra, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/12/2021).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga mengatakan bahwa tidak benar bahwa Garuda Indonesia berganti nama.

Pihaknya mengatakan, kerja sama Garuda Indonesia dengan China Airlines sejauh ini hanya sebatas codeshare. Kerja sama kedua maskapai tersebut tidak ada hubungannya dengan akuisisi.

"Itu codeshare," ungkap Irfan kepada Kompas.com, Senin (27/12/2021).

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com