Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Binatang Mengendus Datangnya Bencana Alam

Kompas.com - 27/12/2021, 16:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com -  Dalam bencana tsunami yang menerpa pesisir Sri Lanka dan India di tahun 2004, banyak saksi mata yang menyatakan bahwa binatang-binatang sudah terdera ketakutan sebelum ombak besar datang.

Beberapa di antaranya menceritakan bahwa gajah liar berlarian dan mengeluarkan suara kencang menuju ke dataran lebih tinggi.

Banyak anjing yang takut keluar rumah, flamingo yang terbang meninggalkan sarangnya dan binatang-binatang di kebun binatang berlarian masuk ke kandang mereka tanpa bisa dibujuk untuk keluar lagi.

Seperti dikutip dari National Geographic, kepercayaan bahwa binatang memiliki indera keenam sehingga bisa merasakan perubahan pada bumi sudah ada dari abad ke abad.

Benarkah binatang memiliki insting akan datangnya bencana alam?

Baca juga: Apakah Binatang Bisa Bertahan Hidup Tanpa Tidur?

Indera keenam binatang

Pengamat lingkungan dan perilaku satwa liar menyatakan bahwa indera pendengaran binatang lebih tajam dibanding manusia, sehingga mereka bisa mendengarkan getaran bumi ketika gempa akan datang atau tsunami akan menerjang.

Tsunami yang saat itu juga menerjang Aceh, juga meluluhlantakkan Yala National Park di Patanangala Sri Lanka dan menelan banyak korban jiwa.

Gajah di taman nasional Sri Lanka melarikan diri ke dataran tinggi sebelum tsunami datang.Pixabay/Pexels Gajah di taman nasional Sri Lanka melarikan diri ke dataran tinggi sebelum tsunami datang.
Saat itu, Ravi Corea, presiden direktur dari Sri Lanka Wildlife Conservatory Society, menyebutkan bahwa taman nasional itu dihuni oleh ratusan gajah, macan tutul, burung dan berbagai satwa liar lainnya. 

Ketika bencana terjadi dan menyapu manusia, hanya ditemukan dua banteng yang mati terseret tsunami. Binatang lainnya secara ajaib sudah menyelematkan diri sebelum ombak datang.

Alan Rabinowitz, direktur ilmu pengetahuan dan eksplorasi Kebun Bnatang Bronx di New York mengatakan bahwa gempa melahirkan getaran halus di tanah dan di air, sedangkan badai melahirkan gelombang elektromagnetik di atmosfer.

"Beberapa binatang memiliki indera penciuman dan pendengaran yang peka sehingga bisa tahu sesuatu yang buruk akan terjadi, jauh sebelum manusia tahu," ujarnya.

Baca juga: Apakah Binatang Juga Berpelukan?

Apakah manusia tak memiliki kepekaan yang sama? 

Menurut Rabinowitz, manusia sebenarnya juga memiliki insting yang sama. Namun insting ini menjadi kurang peka ketika jarang digunakan seiring perkembangan teknologi.

Di mana di era modern, manusia tak perlu bersusah payah lagi berburu satwa liar untuk dijadikan makanan, dan tak perlu lagi mempertahankan teritori dari predator hewan buas.  

Sedangkan binatang liar terbiasa menggunakan instingnya tersebut dari waktu ke waktu demi bertahan hidup.

Andy Michael, ahli geofisika dari USGS menyatakan bahwa binatang mengasah inderanya demi bisa berburu mangsa, mempertahankan teritori, memperkirakan datangnya predator, dan mencari pasangan untuk kawin.

Mengutip dari Scientific American, reaksi binatang akan datangnya bahaya ini bisa bermacam-macam.

Dari anjing yang tak mau berhenti menggonggong, katak yang melompat keluar dari kolam, sapi yang menolak diperah susunya karena gelisan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: 9 Manfaat Kesehatan Memiliki Binatang Peliharaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com