Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Fobia dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Kompas.com - 27/12/2021, 14:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang fobia akan  ketinggian, beberapa lagi fobia akan jenis makanan dan binatang tertentu.

Apa sebenarnya fobia? Melansir Healthline, fobia adalah ketakutan berlebihan yang terkadang tak didasari alasan yang jelas.

Fobia berbeda dengan anxiety. fobia terkait dengan suatu objek, bisa benda, bisa keadaan, bisa tempat-tempat tertentu.

Jadi orang dengan fobia, ia akan ketakutan berlebihan dan panik ketika berada di objek atau faktor yang menjadi fobianya.

Orang dengan fobia seringnya menyadari bahwa ketakutannya tak beralasan dan sering mengganggu hidup mereka. Namun mereka juga tak bisa menghilangkan atau mengatasi fobia yang ada.

Baca juga: 8 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Apakah fobia genetik?

Banyak sekali penyebab dari fobia. Hingga penyebab pasti dari fobia seseorang seringnya tak bisa dijelaskan dan disimpulkan dengan pasti.

Trauma pada otak bisa melahirkan phobia.Unsplash/Yogendra Singh Trauma pada otak bisa melahirkan phobia.
Fobia jelas bisa menurun secara genetik. Menurut penelitian, anak-anak yang memiliki saudara dekat yang mengidap anxiety, biasanya lebih mudah memiliki fobia.

Selain faktor genetik, ada pula penyebab berupa lingkungan di luar tumbuh kembang anak. Seperti trauma karena kejadian tertentu, semisal tenggelam atau tersekap di ruangan yang dilalap api, yang akhirnya bisa menimbulkan fobia akan air dan api.

Pernah trauma karena hampir jatuh di ketinggian atau digigit kucing hingga menyebabkan luka yang parah, juga bisa menyebabkan fobia pada ketinggian dan fobia pada kucing.

Menurut penelitian, orang dengan trauma pada kepala atau otak, depresi, atau penganiayaan juga cenderung berakhir memiliki fobia.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental

Jenis-jenis fobia dan cara penanganannya

Mengutip dari Hopkins Medicine, ada beberapa macam jenis fobia. Yang pertama, adalah fobia yang spesifik, yaitu fobia atau ketakutan akan tempat, situasi dan objek-objek yang seringnya tak membahayakan diri kita.

Seperti ketakutan akan terbang, takut akan anjing, takut akan buah mentimun, takut akan terowongan, takut akan ruang gelap, dan lain sebagainya.

JIka fobia ini tak mengganggu aktivitas, maka tak perlu dihilangkan. Namun jika fobia menghambat pekerjaan, maka Anda perlu mencari pertolongan untuk menyembuhkan fobia yang ada.

Untuk menyembuhkan phobia, biasanya dilakukan terapi CBT.Unsplash/Rendy Novantino Untuk menyembuhkan phobia, biasanya dilakukan terapi CBT.
Cognitive Behavioral Therapy atau CBT adalah terapi yang biasanya digunakan untuk fobia jenis ini. 

Dalam terapi ini, seseorang akan terus dipaksa menghadapi fobianya hingga fobia tersebut reda sedikit demi sedikit.

Jenis fobia kedua adalah fobia sosial, dalam hal ini seseorang akan mengalami ketakutan dalam bersosial karena khawatir akan dipermalukan atau mendapatkan hal-hal negatif ketika berada di antara banyak orang.

Terapi CBT, obat, atau bahkan gabungan dari keduanya adalah yang biasanya digunakan untuk mengatasi fobia ini.

Ada pula jenis fobia lain yaitu agoraphobia, yaitu ketakutan akan tempat-tempat atau situasi tertentu. Seperti takut berada di rumah sendirian, takut naik sepeda, takut naik kapal laut, dan masih banyak lagi.

Penanganan agoraphobia biasanya lebih sulit. Karena orang dengan agoraphobia biasanya juga memiliki depresi, fatigue, dan juga obsesive disorders

Baca juga: 4 Hal yang Sering Disalahpahami tentang Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com