Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan LANSA Flight 508, 91 Tewas dan Satu Selamat

Kompas.com - 24/12/2021, 10:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Memori terakhir yang dia ingat sebelum jatuh adalah kursi di sampingnya, tepat ibunya duduk dan pesawat yang terbelah.

Beberapa jam kemudian, Juliane secara ajaib terbangun. Dia ada di daratan setelah jatuh lebih dari tiga kilometer dari langit.

Kursi yang menjebaknya sehingga tidak bisa terjun seperti orang-orang lainnnya, justru membuatnya selamat.

Kursi itu menabrak dedaunan hutan Amazon yang lebat dan memperlambat jatuhnya Juliane ke dasar hutan.

Ajaibnya lagi, luka-luka yang dialami Juliane relatif ringan, seperti tulang selangka patah, lutut terkilir dan luka di bahu kanan dan betis kirinya, satu mata bengkak tertutup, dan penglihatannya menyempit.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Selat Sunda Menewaskan 437 Orang

Bertahan di hutan

Setelah bangun, dia beberapa kali kehilangan kesadaran dan gagal berdiri. Baru keesokan harinya, dia bisa berdiri dan menyadari apa yang dia alami.

Orangtua Juliane adalah ilmuwan alam yang kerap membawanya Juliane ke hutan. Juliane mendapat pengetahuan dan taktik bertahan hidup dasar yang membuatnya selamat dari hutan Amazon.

Saat itu sedang pertengahan musim hujan, jadi tidak ada buah yang bisa dipetik dan tidak ada kayu kering untuk membuat api.

Dia tahu dia harus mencari makanan, air, bahkan mencoba mencari ibunya. Selama tiga hari Juliane berjalan tanpa tujuan dan bertahan hidup dari sekantong lolipop dari reruntuhan pesawat.

Pada hari keempat, Juliane berhasil menemukan beberapa korban kecelakaan, tetapi tidak ada yang selamat.

Juliane tidak ingin mati sendirian di hutan, akhirnya dia berusaha mencari pemukiman dengan mengikuti aliran sungai.

Berbekal hanya tongkat untuk menangkis satwa liar dan lalat bersarang di lengannya yang luka, dia menyusuri sungai dengan tekun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 4 Desember 1977, Pembajakan Pesawat Malaysia Boeing 737

Setelah sepuluh hari dia menemukan perahu diesel kecil di tepi sungai, dia berjalan dan menyentuhnya untuk memastikan itu bukan hanya imajinasinya.

Dengan menggunakan solar dari kapal, dia berusaha membersihkan lukanya dari telur lalat dan berjalan menyusuri jalan setapak buatan di sebelah kapal.

Dia menemukan sebuah gubuk kecil dan tertidur di dalamnya. Hari berikutnya, sebelas hari setelah LANSA 508 jatuh, seorang penebang kayu lokal menemukannya di gubuk.

Mereka memberinya makan, membersihkannya, dan membawanya ke rumah sakit.

Hari berikutnya dia dibawa ke Pucallpa dan bertemu ayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com