"Bisa memengaruhi pikiran dan perasaan seperti menjadi tidak dapat berhenti memikirkan hal tersebut, menjadi sangat takut dan merasa tidak berdaya, dan sebagainya," ujar Vero, saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Vero mengatakan, untuk mengurangi rasa cemas dalam diri, bisa diimbangi dengan berita dan informasi-informasi yang bersifat positif dan melakukan aktivitas-aktivitas yang positif.
"Bisa melakukan aktivitas positif yang menyenangkan baik dilakukan sendiri, atau bersama dengan keluarga maupun teman," kata dia.
Baca juga: Redakan Kecemasan, Peluk Diri Sendiri dengan Butterfly Hug
Kasandra menambahkan, ada beberapa cara untuk mengatasi kecemasan, yakni:
Pikiran negatif dapat mengakar dalam pikiran seseorang dan mendistorsi keparahan situasi. Salah satu caranya adalah dengan menantang ketakutan.
Tanyakan apakah ketakutan itu benar dan lihat di mana dapat mengambil kembali kendali.
Coba tarik napas selama 4 hitungan dan buang napas selama 4 hitungan selama total 5 menit. Dengan mengeluarkan napas, seseorang akan memperlambat detak jantung yang seharusnya membantu menenangkan diri.
Cara lain untuk mengatasi kecemasan bisa dengan menghirup aroma terapi, baik dalam bentuk minyak, dupa, lilin aroma seperti lavender, chamomile, dan cendana.
Aromaterapi berfungsi menenangkan dan dianggap membantu mengaktifkan reseptor tertentu di otak Anda, yang berpotensi mengurangi kecemasan.
Terkadang, cara terbaik untuk menghentikan pikiran cemas adalah dengan menjauh dari situasi tersebut. Meluangkan waktu untuk fokus pada tubuh dan bukan pikiran dapat membantu meredakan kecemasan.
Menuliskan apa yang membuat cemas akan menghilangkannya dari kepala dan bisa membuatnya tidak terlalu menakutkan.
Trik relaksasi ini sangat membantu bagi mereka yang mengalami kecemasan secara sporadis.
Selain itu, dengan menyibukkan diri melakukan hal-hal lain yang disukai, bisa membuat pikiran tidak terpaku pada kecemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.