Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Ditemukan di Singapura dan Malaysia, Ini Persiapan Kemenkes

Kompas.com - 05/12/2021, 14:57 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi infeksi virus corona varian Omicron di Indonesia.

Meski belum terdeteksi di Tanah Air, varian ini sudah sampai ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

Pada Jumat (3/12/2021), Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengumumkan adanya kasus varian Omicron di Malaysia.

Malaysia melakukan pengurutan keseluruhan genom untuk semua kasus positif Covid-19 mulai 11-28 November dari mereka yang tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Hasilnya, terdeteksi varian Omicron pada seorang mahasiswa asing yang tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November 2021.

Sebelumnya, Kemenkes Singapura (MOH) mengumumkan, dua pasien positif terinfeksi varian Omicron, pada Kamis sore (2/12/2021) .

Keduanya tiba di Singapura pada Rabu (1/12/2021) dari Johannesburg, Afrika Selatan, menuju Singapura.

Baca juga: Ada Varian Omicron, Kasus Covid-19 di Afrika Selatan Naik 4 Kali Lipat dalam 4 Hari

Terkait laporan varian Omicron di dua negara tersebut, berikut persiapan yang dilakukan Kemenkes:

1. Perluas cakupan vaksinasi

Sebanyak 150 dosis vaksin Covid-19 disiapkan untuk pedagang dan konsumen di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (30/11/2021). Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Sebanyak 150 dosis vaksin Covid-19 disiapkan untuk pedagang dan konsumen di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (30/11/2021).
Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, langkah utama untuk menghadapi varian baru ini adalah vaksinasi.

"Tapi yang utama pencegahan. Protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi," ujar Nadia kepada Kompas.com, Sabtu (4/12/2021) malam.

Sebelumnya, Kemenkes mengutamakan cakupan vaksinasi yang lebih luas kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Semakin luas cakupan vaksinasi, maka kekebalan kelompok bisa semakin cepat tercapai.

"Kita berharap di akhir November capaian vaksinasi dosis 1 (sekitar) 70 persen di ibu kota provinsi, karena yang penting orang mendapatkan vaksinasi lengkap untuk kekebalan kelompok ya," kata dia.

Berdasarkan catatan Kemenkes, hingga Sabtu (4/12/2021) pukul 18.00, cakupan vaksinasi untuk dosis 1 baru mencapai 68,33 persen secara nasional.

Oleh karena itu, Nadia mengimbau agar masyarakat segera mendapatkan suntikan vaksin dan tidak memilih jenis vaksin tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com