KOMPAS.com - Indonesia secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun penuh, yakni mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022.
Hal itu sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20.
Serah terima presidensi dari Italia (selaku Presidensi G20 2021) kepada Indonesia sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Presidensi G20 mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca juga: Cara Dapatkan Diskon Tarif Listrik Desember 2021, Tak Perlu Akses WhatsApp dan Website PLN
Lihat postingan ini di Instagram
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, presidensi G20 dapat diartikan sebagai penyelenggara ataupun tuan rumah.
Menurut Bhima, ada dampak jangka pendek dan jangka panjang yang akan didapat Indonesia saat menjadi penyelenggara G20.
"Dampak jangka pendek seperti misalnya di sektor pariwisata, adanya jumlah wisatawan yang masuk dari luar negeri ke Indonesia," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/12/2021).
"Tentunya wisatawan tersebut sebagai partisipan juga, itu membawa efek positif terhadap kenaikan devisa ke negara," imbuhnya.
Selain itu, juga akan membangkitkan animo terhadap peluang recovery di sektor pariwisata, okuopansi perhotelan akan mengalami kenaikan selama G20 diselenggarakan.
Baca juga: Daftar Lengkap UMP 2022 di 34 Provinsi
Kemudian, kata Bhima, dampak jangka panjangnya akan lebih banyak lagi.
"Biasanya pada waktu pertemuan G20 juga diikuti oleh para pelaku usaha yang ikut tergabung ke dalam rombongan, nah ini bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan kerjasama-kerjasama seperti peningkatan nilai investasi," terangnya.
Selain itu, Indonesia dapat meningkatkan aspirasi untuk pemulihan negara berkembang dan pemulihan secara bersama dengan memanfaatkan digitalisasi.
Indonesia juga dapat memanfaatkan perdagangan internasional serta kebijakan fiskal terhadap pemulihan ekonomi.
"Itu manfaat yang akan dirasakan dalam jangka panjang, artinya jangka panjang ini setelah eventnya selesai pun masih memberikan banyak manfaat terhadap perekonomian," imbuh dia.
Baca juga: Indonesia Resmi Pimpin G20, Jokowi Undang Pemimpin Dunia ke Bali 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.