Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Merah Jadi Warna Alarm Bahaya dan Tanda Peringatan?

Kompas.com - 16/11/2021, 07:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Merah memenuhi kedua kondisi ini. Pertama, ia termasuk dalam rentang yang terlihat oleh manusia. Kedua, merah memiliki panjang gelombang tertinggi, menjadikannya warna yang paling sedikit tersebar.

Sinyal marabahaya atau alarm kita harus tetap terlihat, bahkan saat jarak pandang di sekitar rendah.

Visibilitas langsung dapat terpengaruh dalam keadaan, seperti kabut, hujan, dan asap. Karena sinyal harus mencapai jarak yang lebih jauh, itu harus menyebar lebih sedikit.

Agar lebih sedikit menyebar dan mudah melewati kabut, asap, dan lainnya, panjang gelombangnya harus tinggi. Itulah alasan mengapa digunakan warna merah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Arkeolog Temukan Machu Picchu 24 Juli 1911

Efek pada otak manusia

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience menghubungkan warna merah dengan menarik perhatian dalam konteks emosional.

Disebutkan bahwa melihat warna merah segera sebelum atau selama respons motorik meningkatkan kekuatan dan kecepatan respons.

Selain itu, warna merah tampaknya memiliki sifat yang membangkitkan emosi.

Orang cenderung mengasosiasikan merah dengan emosi negatif yang membawa bahaya, karena merupakan warna api, darah, dan kemarahan.

Oleh karena itu, pikiran manusia langsung aktif atau waspada ketika melihat warna ini.

Baca juga: Alasan dan Sejarah Penggunaan Setir Kanan di Indonesia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sejarah Indonesia Gunakan Setir Mobil di Kanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com