Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Merah Jadi Warna Alarm Bahaya dan Tanda Peringatan?

Namun, pernahkah Anda berpikir mengapa tanda-tanda itu menggunakan warna merah, bukan putih, hijau, atau kuning? Mengapa warna merah begitu efektif?

Jawabannya adalah terletak pada konsep hamburan.

Hamburan Rayleigh

Melansir Science ABC, hamburan adalah fenomena ketika cahaya menyimpang dari jalur lurusnya saat menabrak rintangan, seperti debu, molekul gas atau uap air.

Berkas cahaya diarahkan ke arah yang berbeda setelah berinteraksi dengan partikel yang ada dalam medium.

Hukum yang mengatur fenomena hamburan ini disebut dengan hamburan Rayleigh.

Hukum ini menyatakan, hamburan cahaya berbanding terbalik dengan pangkat empat panjang gelombang cahaya.

Untuk sinyal bahaya, warna yang digunakan harus terlihat dari kejauhan, sehingga orang dapat diberitahu dan kecelakaan dapat dicegah.

Oleh karena itu, dibutuhkan cahaya yang tidak banyak menyebar dan berada dalam jangkauan penglihatan manusia.

Dari spektrum elektromagnetik, rentang yang terlihat oleh manusia disebut "rentang tampak" cahaya.

Rentang ini membentang dari warna biru (memiliki panjang gelombang terendah) hingga warna merah (memiliki panjang gelombang tertinggi).

Panjang gelombang cahaya merah adalah sekitar 620-750 nm. Hukum Hamburan menyatakan bahwa panjang gelombang terpanjang akan menyebarkan paling sedikit.


Merah memenuhi kedua kondisi ini. Pertama, ia termasuk dalam rentang yang terlihat oleh manusia. Kedua, merah memiliki panjang gelombang tertinggi, menjadikannya warna yang paling sedikit tersebar.

Sinyal marabahaya atau alarm kita harus tetap terlihat, bahkan saat jarak pandang di sekitar rendah.

Visibilitas langsung dapat terpengaruh dalam keadaan, seperti kabut, hujan, dan asap. Karena sinyal harus mencapai jarak yang lebih jauh, itu harus menyebar lebih sedikit.

Agar lebih sedikit menyebar dan mudah melewati kabut, asap, dan lainnya, panjang gelombangnya harus tinggi. Itulah alasan mengapa digunakan warna merah.

Efek pada otak manusia

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience menghubungkan warna merah dengan menarik perhatian dalam konteks emosional.

Disebutkan bahwa melihat warna merah segera sebelum atau selama respons motorik meningkatkan kekuatan dan kecepatan respons.

Selain itu, warna merah tampaknya memiliki sifat yang membangkitkan emosi.

Orang cenderung mengasosiasikan merah dengan emosi negatif yang membawa bahaya, karena merupakan warna api, darah, dan kemarahan.

Oleh karena itu, pikiran manusia langsung aktif atau waspada ketika melihat warna ini.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/16/073000765/mengapa-merah-jadi-warna-alarm-bahaya-dan-tanda-peringatan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke