Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021, Bisa Diamati di Seluruh Indonesia?

Kompas.com - 13/11/2021, 10:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Fase akhir sebagian

Fase akhir sebagian terjadi pada pukul 17.47 WIB/18.47 WITA/19.47 WIT.

Wilayah yang dapat menyaksikan fase ini antara lain:

  • Pulau Papua
  • Kepulauan Maluku
  • Sulawesi
  • Kalimatan
  • Nusa Tenggara
  • Pulau Madura
  • Bali
  • Jawa (kecuali Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat)
  • Sebagian Provinsi Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas)
  • Provinsi Bangka Belitung (kecuali Kabupaten Bangka Barat).

Baca juga: Kapan Lagi Jadwal Gerhana Matahari Cincin di Indonesia? Catat, Ini Tanggalnya!

Fase akhir sebagian dapat diamati dari arah Timur-Timur Laut dekat gugus Pleaides konstelasi Taurus.

Fase akhir penumbra

Fase akhir penumbra terjadi pada pukul 19.05 WIB/20.05 WITA/21.05 WIT.

Seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fase akhir penumbra ini. Fase Akhir Penumbra dapat diamati dari arah Timur-Timur Laut dekat gugus Pleaides konstelasi Taurus.

Baca juga: Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini, Catat Waktu Puncaknya di Indonesia

Gerhana Bulan sebagian dapat disaksikan dengan mata telanjang

Penampakan bulan purnama 'Strawberry Moon' saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Kota Pelabuhan Basra, Irak, Jumat (5/6/2020) malam. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.AFP/HUSSEIN FALEH Penampakan bulan purnama 'Strawberry Moon' saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Kota Pelabuhan Basra, Irak, Jumat (5/6/2020) malam. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.

Gerhana Bulan sebagian pernah terjadi sebelumnya pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017, dan 17 Juli 2019.

Gerhana Bulan sebagian berikutnya akan terjadi kembali pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028, dan 16 Juni 2030 mendatang.

Gerhana Bulan sebagian dapat disaksikan dengan mata tanpa alat bantu optik apa pun.

Akan tetapi, masyarakat dapat mengabadikan gerhana Bulan sebagian baik menggunakan kamera DSLR, kamera ponsel mode pakar maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskop dan gawai.

Baca juga: Cara Sederhana Membuat Kacamata Matahari untuk Melihat Gerhana

Meskipun sebagian wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Natuna dan Anambas), Kabupaten Bangka Barat, Banten, DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat tidak dapat menyaksikan gerhana Bulan sebagian, wilayah-wilayah tersebut tetap dapat menyaksikan gerhana Bulan penumbra, yakni ketika Bulan masuk ke dalam penumbra Bumi.

Menurut Andi, bagi masyarakat yang terbiasa mengamati Bulan Purnama tanpa menggunakan alat bantu optik apa pun, akan dapat menandai perbedaan mendasar antara Bulan Purnama biasa dengan Gerhana Bulan Penumbra.

Perbedaannya, yakni Gerhana Bulan Penumbra akan lebih muram dan redup dibandingkan dengan Bulan Purnama pada umumnya.

Hal itu akan terlihat jelas ketika diamati melalui kamera DSLR, kamera ponsel mode pakar, maupun kamera CCD, gambar hasil jepretan sudah diolah dengan parameter fotografi tertentu yang nilainya sama.

Baca juga: Dilantik Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Apa Tugas Megawati?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com