Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Badai di Kuba Tewaskan Lebih dari 3.000 Nyawa

Kompas.com - 09/11/2021, 11:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 89 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 9 November 1932, negara Kuba yang terdapat di Amerika Tengah dihantam badai dahsyat.

Badai tropis itu sesungguhnya telah terjadi akhir Oktober hingga pertengahan November 1932, namun pada tanggal 8-9 itulah puncak dari badai berskala 5 itu terjadi.

Akibat yang ditimbulkan dari badai yang menghantam daratan Kuba juga Pulau Cayman di sisi barat, adalah angin dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.

Baca juga: Laut Kaspia, Mengapa Danau Terbesar di Dunia Ini Disebut sebagai Laut?

Tak sendiri, angin ini juga kemudian dibarengi dengan hujan lebat, gelombang laut setinggi 15 meter dan gelombang badai hingga mencapai 6 meter.

Mengutip Cayman Compass (9/11/2012), lebih dari 3.000 orang dilaporkan tewas dalam bencana ini.

Sebagian besar korban tewas ditemukan di kota pesisir Santa Cruz Del Sur yang dihantam gelombang badai 6 meter.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Semula, badai ini diklasifikasikan sebagai badai yang ada di kategori 4, namun pada 2012, Pusat Badai Nasional yang ada di Miami memperbaruinya menjadi kategori 5.

Dengan perubahan itu, badai yang kemudian dikenal sebagai Badai Kuba 1932 ini menjadi yang paling besar dan dahsyat terjadi di kawasan Atlantik, khususnya untuk badai di bulan November.

Dalam buku berjudul "The Sea of Bitter Beauty", Elsa M. Tibbetts menceritakan pengalamannya melalui badai mematikan itu.

"Pada tanggal 8 November, badai lebih sering datang dari arah tenggara yang menyebabkan gelombang menerjang pantai. Malam itu, sekitar pukul 21.00, angin kencang dan hujan deras semakin meningkat. Tekanan udara dengan cepat jatuh," kata dia.

“Awan gelap tebal menyelimuti Pulau. Cuaca seperti ini belum pernah dialami sebelumnya di Pulau,” lanjut Elsa.

Baca juga: Fenomena Hujan Es Terjadi di Beberapa Daerah, Apa Penyebabnya?

Hujan turun disertai es dan pohon bertumbangan

Ilustrasi badaiUnsplash/Jason Leung Ilustrasi badai

Saksi mata lain adalah Alva Kirkwood.

Ia menyebut hujan yang turun disertai es dan pohon-pohon tumbang.

"Kami tidak memiliki listrik dan angin kencang terus meniup lampu minyak tanah kami, sehingga kami ada dalam suasana yang gelap total," ungkap Alva.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com