"Saat itu tercatat suhu maksimum berkisar antara 30.0-37.1 derajat Celsius dengan suhu maksimun 37.1 derajat Celsius tercatat di Surabaya dan 35.4 derajat Celsius di Sentani Papua," kata Ida.
Sedangkan di Jawa Timur, suhu yang tercatat yakni 37.1 derajat Celsius, Semarang 34.4 sampai 34.6 derajat Celsius, Kalimantan 29 sampai 33 derajat Celsius dan Ciputat 35 derajat Celsius.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...
Angka ini diperoleh dari pengukuran stasiun perak II, maritim perak.
Meski begitu, Ida menyampaikan, besaran suhu yang tercatat masih tergolong normal.
"Kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut masih berada kondisi normal, di mana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah," ucap dia.
Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?
Di sisi lain, Ida mengatakan, secara spesifik terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kondisi suhu yang panas di Indonesia.
Berikut rinciannya:
Baca juga: Analisis BMKG soal Banjir Jakarta, dari Penyebab hingga Fenomena La Nina
Untuk keberlangsungannya, Ida menjelaskan bahwa kondisi suhu panas ini tidak dapat dipastikan akan berlangsung sampai kapan.
Sebab, variasi suhu di Indonesia bukanlah bulanan tapi harian, berbeda dengan di daerah lintang tinggi.
"Tentu saja tiap wilayah di Indonesia memiliki kondisi variasi suhu yang berbeda," ujar Ida.
Baca juga: Joe Biden Sebut Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Ini Kata Ahli Hidrologi
Namun secara teori, sinar Matahari yang maksimal memberikan dampak terhadap peningkatan hujan di Indonesia.
Secara spesifik untuk wilayah Indonesia bagian Selatan (Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara) akan mengalami suhu yang relatif panas saat matahari berada di selatan equator (bulan Oktober-Febaruari).
Kemudian, suhu akan mengalami penurunan jika terjadi perawanan tinggi, khususnya jika terjadi hujan.
Baca juga: 5 Cara Memantau Kondisi Banjir di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.