Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Merapi dan Kematian Mbah Maridjan

Kompas.com - 26/10/2021, 08:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sejak saat itu, erupsi Merapi cenderung bersifat efusif dengan karakteristik aliran lava dan awan panas piroklastik, atau yang populer disebut wedhus gembel, yang mengarah ke satu arah saja.

Terkait peningkatan status menjadi awas, sekitar 40.000 warga di kawasan rawan bencana III (radius 10 kilometer) sekeliling Merapi mulai diungsikan.

Baca juga: Merapi Erupsi, Berikut Wilayah yang Dilanda Hujan Abu

Mereka berasal dari 12 desa yang tersebar di Sleman (7 desa), Magelang (2 desa) dan Klaten (3 desa). Evakuasi dilakukan di sisi selatan dan barat daya Merapi yang menjadi sisi deformasi (penggembungan) dan guguran material lava.

Kendati demikian, peningkatan status ini tidak mengubah aktivitas harian Mbah Maridjan, juru kunci Merapi.

Mbah Marijan mengaku masih "kerasan" tinggal di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, yang berjarak sekitar 4 km dari puncak Merapi.

Ia berdoa dan berharap Merapi tidak meletus.

Baca juga: Catatan Erupsi Gunung Semeru 30 Tahun Terakhir

Mbah Maridjan saat erupsi terjadi

Dusun Kinahrejo merupakan dusun tertinggi, yang paling dekat dengan puncak Merapi.

Di dusun kediamannya, Mbah Maridjan masih beraktivitas seperti biasa meski status Gunung Merapi berstatus waspada, siaga, bahkan awas.

Pada 26 Oktober 2010, terjadi erupsi yang diikuti sirene panjang memicu kepanikan warga pukul 17.58.

Mengutip Harian Kompas, 27 Oktober 2021, saat itu, Mbah Maridjan tengah menunaikan shalat Maghrib di masjid yang terletak beberapa ratus meter dari rumahnya.

Baca juga: Viral, Video Boneka Squid Game di Tugu Yogyakarta, Ini Cerita Pembuatnya

Ia menolak dievakuasi dan tetap berada di masjid bersama satu anak lelakinya. Sementara, cucu-cucu, menantu, dan kerabatnya dijemput kendaraan untuk mengungsi.

Beberapa menit sebelum gemuruh panjang terdengar dari arah Gunung Merapi, Mbah Maridjan tengah bercengkerama bersama menantu dan kerabatnya. Mereka terdiam ketika terdengar gemuruh panjang dari arah Gunung Merapi.

Sekitar pukul 17.20, juru kunci Gunung Merapi itu pun pamit pergi ke masjid. Meskipun masuk dalam kawasan rawan bencana, Mbah Maridjan bersikukuh tidak mengungsi.

Baca juga: Gunungkidul Berlakukan Aturan Ganjil Genap, Ini Informasi Lengkapnya

Hingga pukul 20.00, Mbah Maridjan masih bertahan di rumahnya. Diduga belasan warga Kinahrejo turut bertahan di rumah masing-masing mengikuti Mbah Maridjan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com