Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Merapi dan Kematian Mbah Maridjan

Kompas.com - 26/10/2021, 08:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Semburan abu vulkanik dan kerikil terjadi menyusul erupsi eksplosif Gunung Merapi, Selasa (26/10) pukul 18.10 WIB.

Hujan abu vulkanik putih kecoklatan terpapar hingga Jalan Kaliurang Km 15, sekitar kawasan Pakem, Sleman, dan daerah lain.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Korban akibat erupsi Merapi

Menurut Kepala Desa Hargobinangun Bejo Wiryanto, hujan abu vulkanik tersebut baru pertama kali terjadi sejak 1967. Hal serupa dikatakan sejumlah warga Kaliurang yang mengungsi di Kantor Balai Desa Hargobinangun.

Dilansir dari Harian Kompas, 27 Oktober 2021, menurut Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Sleman Komisaris Arthur Simamora, situasi terparah hingga 26 Oktober 2010 malam, melanda Dusun Kinahrejo.

Dusun itu masih sulit ditembus karena terkubur materi vulkanik setebal 5 sentimeter.

Sejumlah pohon tumbang dan lampu mati juga mempersulit proses evakuasi di desa tempat tinggal Mbah Marijan tersebut.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar dan Trending di Twitter, Sudahkah Masuk Fase Erupsi?

Hingga pukul 21.00 WIB, ada tujuh pasien dengan luka bakar yang berada di Rumah Sakit Panti Nugroho, Sleman. Empat di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito. Mereka menderita luka bakar hingga 63 persen.

Menurut dokter jaga di RS Panti Nugroho, Adi Mulyanto, mayoritas pasien terluka parah karena menghirup asap dan terkena benda panas.

Di RSUP Sardjito hingga pukul 23.00 WIB, ada sembilan korban luka bakar kategori berat. Mereka warga Umbulharjo, Cangkringan.

Akibat kejadian ini, sebanyak 32 orang meninggal termasuk Mbah Maridjan dan wartawan Vivanews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Juru kunci Merapi tersebut ditemukan tewas di rumahnya.

Baca juga: 27 Tempat Wisata di Gunungkidul yang Sudah Dibuka Kembali

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tahapan Status Gunung Merapi Beserta Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com