ANDA pasti pernah mengikuti kuis atau teka-teki untuk membandingkan dua gambar atau foto yang terlihat sama, tetapi kenyataannya berbeda jika ditelaah lebih teliti.
Teka-teki itu dianggap sebagai salah satu cara untuk menguji tingkat kecermatan dan kemampuan seseorang dalam menganalisis obyek berbeda, di mana mata dan otak berperan sangat penting.
Ya, banyak yang menyebut kuis itu dengan nama Tampak Sama Nyata Beda.
Sama halnya dengan gambar, kata-kata pun demikian. Banyak kata yang kita ucapkan dan dengar dalam kehidupan sehari-hari seolah-olah sama dan artinya benar, padahal diksi atau pilihan kata tersebut salah dan artinya pun berbeda.
Fakta ini bisa dikatakan sebagai salah kaprah. Modelnya pun beragam, ada yang berlainan dari segi makna, jumlah (tunggal dan jamak), kelas kata (adjektiva, adverbia, konjungsi, nomina, numeralia, partikel, dan verba), dan sebagainya.
Baca juga: Salah Kaprah Bahasa, antara Ketidaktahuan dan Kemalasan (1)
Felicia Utorodewo, dosen dan pakar bahasa Indonesia dari Universitas Indonesia, mengatakan, dalam bahasa Indonesia, kesalahan seperti itu disebut salah kaprah.
Menurut dia, kesalahan itu terjadi karena masyarakat sebagai pengguna bahasa langsung menggunakan kata-kata tersebut tanpa memeriksa asal katanya lagi.
Pernyataan itu seturut dengan Syahru Ramadan dan Yeti Mulyati dalam jurnal berjudul “Makna Kata dalam Bahasa Indonesia (Salah Kaprah dan Upaya Perbaikannya)” yang terbit tahun 2020.
Mereka menuturkan, sering kali terjadi salah kaprah dalam memahami atau memaknai kata dalam bahasa Indonesia.
Kesalahan itu kemudian dianggap sebagai kebenaran sehingga hal itu acap kali membuat pemahaman terhadap bahasa Indonesia keliru.
Supaya lebih jelas dan tidak berpanjang-panjang dalam melihat suatu salah kaprah dan memahami apa yang benar, kita bisa menyimak sejumlah contoh berikut ini:
Baca juga: Salah Kaprah Bahasa, antara Ketidaktahuan dan Kemalasan (2)
Menurut KBBI, kata acuh memiliki arti peduli atau mengindahkan; sedangkan acuh tak acuh artinya tidak menaruh perhatian atau tidak mau tahu.
Dalam percakapan sehari-hari, penggunaan kata acuh kerap kali dianggap sama artinya dengan tidak acuh. Namun, pemakaian semacam itu seharusnya tidak dilakukan dalam bahasa tulis.
Contoh:
Alumnus artinya orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi, sedangkan alumni mempunyai arti orang-orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi.
Setelah mengetahui arti kedua kata tersebut, kita bisa mengetahui perbedaannya bahwa alumni adalah bentuk jamak dari alumnus yang menunjukkan banyak orang; sedangkan alumnus adalah bentuk tunggal yang menunjukkan hanya satu orang. Dengan kata lain, alumni adalah kumpulan para alumnus.
Contoh: