KOMPAS.com - Batuk adalah mekanisme tubuh dalam mengeluarkan debu dan segala macam partikel yang bisa menimbulan iritasi di saluran napas.
Ketika ada partikel yang mengiritasi tenggorokan, maka sistem saraf akan memberi alarm kepada otak.
Kemudian otak akan memberi sinyal kepada otot-otot di dada dan abdomen untuk berkontraksi dan mengeluarkan udara demi mengusir partikel-partikel sumber iritasi yang mengganggu tersebut.
Melansir dari Healthline, batuk adalah pertahanan tubuh alami dalam memerangi dahak, asap, dan sumber alergi seperti debu, polen dan jamur.
Batuk sendiri ada berbagai macam. Mulai dari batuk berdahak, batuk kering, batuk paroxysmal atau batuk rejan, dan batuk krup atau batuk karena infeksi saluran pernapasan atas pada bayi.
Selain itu, ada pula hemoptisis atau batuk berdarah. Batuk berdarah bisa disebabkan berbagai macam hal, dari yang cukup ringan hingga berat.
Baca juga: 5 Cara Meredakan Serangan Batuk di Malam Hari
Menurut Mayo Clinic, darah yang ada dari batuk berdarah bisa berasal dari berbagai sumber. Mulai dari paru, eksofagus, darah dari luka dalam hidung, atau malah dari dalam perut.
Batuk berdarah bisa muncul jika ada pendarahan pada tenggorokan, trakea, atau dalam saluran dari dan menuju ke paru-paru.
Darah yang keluar biasanya tercampur dengan dahak atau cairan pernapasan, dan bisa berbentuk menyerupai gelembung.
Darah dari saluran napas berbeda dengan darah yang keluar dari area lain selain wilayah pernapasan.
Darah dari saluran cerna, eksofagus atau perut, biasanya berjumlah lebih banyak dari darah dari saluran napas.
Baca juga: Penyebab Batuk di Pagi Hari, Bisa karena Kurang Cairan atau Asam Lambung
Menurut Very Well Health, berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa dahak dari batuk Anda bisa mengandung gumpalan darah:
Batuk berdarah pada anak-anak disebabkan oleh faktor yang sedikit lebih berbeda.
Yang sering terjadi, batuk berdarah pada anak hanya disebabkan oleh tiga gangguan kesehatan saja. Yaitu pneumonia, bronkitis dan TBC.
Ketika Anda batuk berdarah, jangan langsung panik. Karena bisa jadi darah yang ada adalah darah yang keluar dari luka di tenggorokan atau hidung akibat Anda terlalu sering batuk.
Namun jika darah yang ada cukup banyak, lebih dari satu sendok teh sekali batuk, maka Anda harus segera berlari ke fasilitas kesehatan.
Batuk berdarah dengan darah lebih dari 1/3 takaran cangkir, biasanya merupakan hemoptisis parah dan memiliki risiko kematian hingga 50 persen.
Baca juga: Batuk Berkepanjangan, Kenali 10 Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.