Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Membanggakan Warisan Kebudayaan Nusantara

Kompas.com - 06/10/2021, 13:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hanuman menurut versi India tampil di Ramayana namun juga mendampingi Bima di Mahabharata sebagai sesama titisan Dewa Bayu.

Anoman dan Bima di Wayang Purwa sama-sama berkuku Pancanaka pada ibu jari. Gatotkaca di Wayang Purwa kesatria berkumis rupawan sakti mandraguna dan bisa terbang sementara di Mahabharata raksasa gundul juga sakti mandraguna namun tidak bisa terbang.

Di Mahabharata, Drupadi poligamis bersuami Pandawa Lima kelima-limanya sementara di Wayang Purwa dimonopoli Yudhistira saja.

Kreativitas

Meski pengetahuan saya tentang pewayangan masih sangat amat dangkal namun saya memberanikan diri berpendapat bahwa kreativitas kisah Wayang Purwa tidak kalah dahsyat dibandingkan kreativitas para penggubah komik Marvel mau pun DC

Mungkin Superman bisa menandingi Gatotkaca, Batman menandingi Bima, Spiderman menandingi Abimanyu, Wonder Woman menandingi Srikandi, Iron Man menandingi Arjuna, Aquaman menandingi Antasena, dan Doctor Strange menandingi Kresna.

Namun tidak ada tokoh Marvel mau pun DC mampu menandingi kesaktian yang bahkan mampu menyedot kesaktian tokoh mana pun juga seperti kesaktian paripurna yang dimiliki oleh Wisanggeni.

Thanos pun mustahil mampu mengungguli Wisanggeni yang hanya bisa dikalahkan oleh dirinya sendiri.

Pada hakikatnya kandungan filsafat di dalam Wayang Purwa setara Iliad dan Odyssey mahakarya Homer mau pun Ring der Niebelungen sebagai narasumber mahaopera mahakarya Richard Wagner.

Mohon dimaafkan apalagi terkesan saya terlalu lebay dalam bersemangat membanggakan wayang akibat saya memang yakin bahwa wayang merupakan warisan mahakarya kebudayaan leluhur bangsa saya sendiri yang memang sangat layak dibanggakan.

Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com