KOMPAS.com – Penyebaran kasus virus corona secara global masih terus terjadi. Bahkan di sejumlah negara menunjukkan adanya peningkatan.
Mengutip data Worldometers, jumlah kasus virus corona tercatat sebanyak 234.020.175 hingga Kamis (30/9/2021) pagi.
Korban jiwa akibat virus SARS-Cov-2 tersebut mencapai 4.786.398 orang, dan mereka yang telah sembuh sebanyak 210.748.638 orang.
Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...
Berikut ini 10 negara dengan kasus terbanyak di dunia:
Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya
Berikut ini sejumlah update kasus virus corona di berbagai negara di dunia:
Mengutip Reuters, Slovenia menangguhkan sementara penggunaan vaksin Janssen Covid-19 Johnson & Johnson pada Rabu (29/9/2021).
Penangguhan tersebut dilakukan setelah adanya kematian pada seorang wanita muda.
“Pasien mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak pada saat bersamaan, perawatan intensif tidak berhasil,” ujar ahli saraf di Pusat RS Ljubljana, Igor Rigler.
Adapun Menteri Kesehatan Janez Poklukar mengaku belum mengetahui detail kasus tersebut.
"Saya tidak bisa berkomentar, tapi syaratnya sudah terpenuhi untuk mengklarifikasi semua keadaan yang terjadi," kata dia.
Baca juga: 500.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?
Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (29/9/2021), melaporkan kasus harian tertinggi terhitung sejak awal pandemi.
Jumlah kasus baru yang dilaporkan Singapura dalam sehari yakni 2.268 kasus.
Adapun jumlah kematian yang dilaporkan yakni sebanyak delapan kasus.
Baca juga: Kenapa Penyintas Covid-19 Tetap Perlu Divaksin? Ini Penjelasan WHO
Peningkatan kasus terjadi setelah adanya sejumlah pelonggaran aturan. Adanya peningkatan kasus di Singapura ini kemudian membuat Singapura menghentikan pembukaan negaranya lebih lanjut.
Saat ini populasi masyarakat Singapura yang telah divaksinmencapai 80 persen.
Minggu ini Singapura juga memperketat sejumlah pembatasan seperti kegiatan pertemuan sosial yang hanya dibatasi untuk dua orang, serta menjadikan bekerja dari rumah sebagai standar.
Baca juga: [HOAKS] Aplikasi PeduliLindungi Disebut Buatan Singapura
Studi laboratorium AS Merck & Co yang tengah menguji obat antivirus Covid-19 molnupiravir menunjukkan obat kemungkinan akan efektif melawan varian virus corona termasuk varian delta.
Hal tersebut disampaikan perusahaan pada Rabu (29/9/2021).
Kepala Departemen Infeksi Penyakit dan Vaksin Merck Jay Grobler mengatakan, molnupiravir tidak menargetkan protein lonjakan virus namun obat dibuat dengan efektivitas yang berimbang.
Molnupiravir menargetkan polymerase virus, enzim yang dibutuhkan virus untuk membuat salinan dirinya sendiri.
Obat ini dibuat untuk bekerja memasukkan kesalahan dalam kode genetik virus.
Baca juga: Saat WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama Mu...
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (29/9/2021) keluar dari isolasi dua minggu usai sejumlah orang di lingkaran kepresidenan dinyatakan positif Covid-19.
Dikutip dari NyTimes, kembalinya Putin dari isolasi ini ditandai dengan melakukan tatap muka dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Laut Hitam Sochi pada Rabu.
Juru Bicara Putin Dmitri S. Peskov mengatakan, sebagian besar kasus yang menyerang lingkaran presiden tersebut tidak menunjukkan gejala atau hanya gejala ringan.
Adapun jumlah kasus infekssi di Rusia pada Rabu menunjukkan jumlah penambahan kasus kematian harian tertinggi.
Yakni dilaporkan ada sebanyak 857 kasus kematian baru.
Baca juga: Mengenal Vaksin Sputnik V Buatan Rusia yang Dapat Izin Penggunaan Darurat BPOM
India mencatat jumlah kasus harian terendah selama enam bulan pada Rabu (29/9/2021).
Sebelumnya pada Selasa (28/9/2021) negara itu juga melaporkan angka kematian terendah terhitung sejak pertengahan Maret lalu.
India, kini terus menunjukkan tren penurunan kasus positif virus.
“Ini adalah kabar baik bagi India. Rumah sakit tak akan kewalahan, tak akan kekurangan obat,” ujar Dr Thekkekara Jacob John, ahli virologi senior di negara bagian selatan Tamil Nadu, India.
Perlu diketahui, India hanya mencatat 179 kasus kematian, menurun tajam dari bulan-bulan sebelumnya yang bahkan mencapai 4.000 per hari pada Selasa (28/9/2021).
Pada Rabu, jumlah kematian yang dilaporkan menunjukkan peningkatan namun tak sampai drastis yakni 378 kematian.
Baca juga: Saat Puluhan Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Dibuang di Sungai Gangga...