KOMPAS.com - Apa itu vaksin HPV? HPV merupakan singkatan dari Human Papillomavirus (HPV).
Perbincangan soal vaksinasi HPV jadi salah satu perbincangan yang ramai setelah twit dari seorang pengguna mendapatkan respons dari para pengguna lainnya.
Sekadar saran: jangan lupa vaksinasi Hep-B dan HPV.
— Social Bitching Warrior (@bitchinomics) September 12, 2021
Menurut unggahan tersebut, virus HPV dan Hep-B jika menyerang tubuh bisa menyebabkan kanker.
"HPV adalah virus yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh kita, salah satunya leher rahim," ujar Yassin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/9/2021).
Ia menyebutkan, ada 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi high-risk HPV, yang bisa menyebabkan kanker; serta golongan low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker namun menyebabkan infeksi kutil kelamin.
Yassin menjelaskan, di Indonesia, kategori virus yang termasuk high risk yakni subtipe 16-18. Sedangkan kategori virus yang termasuk low risk adalah subtipe 6-11.
Untuk mencegah terpapar virus tersebut, para perempuan sebaiknya mendapatkan vaksin HPV.
Virus HPV berisiko menjangkit pada orang yang berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual.
Oleh karena itu, perempuan penting untuk melakukan perlindungan secara primer (dengan vaksin), dan sekunder (dengan tidak melakukan hubungan seksual pada banyak orang).
Baca juga: Ramai Minuman Probiotik Sembuhkan Kanker Serviks dan Usus Besar, Dokter: Hoaks
Biasanya, gejala baru dirasakan ketika sudah stadium lanjut.
Hal inilah yang menyebabkan angka kematiannya cukup tinggi, karena penanganannya terlambat.
Oleh karena itu, Yassin mengimbau kepada masyarakat untuk memahami apa saja langkah pencegahan terbaik yang bisa dilakukan sebelum penyakit tersebut mencapai stadium lanjut.
"Pada kanker serviks itu perjalanannya enggak tiba-tiba jadi kanker, 90 persen penyebab dari kanker serviks itu HPV yang high risk, itu subtipe 16-18," ujar Yassin.