Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Surat Vaksin Tertua Dunia Era Turki Usmani Tahun 1721 M

Kompas.com - 13/09/2021, 21:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Kompas.com sudah meminta izin untuk mengutip penjelasan dalam tayangan tersebut.

Jika dikonversi ke dalam tahun Masehi, sertifikat itu kemungkinan dikeluarkan pada 1904 atau 1905.

Menurut Oman, foto tersebut memang merupakan sertifikat vaksin di masa Turki Usmani. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah sertifikat itu menjadi yang tertua di dunia.

"Ini sertifikat di masa Turki Usmani, Iya. Bahwa ini sertifikat vaksin, iya. Tapi untuk tertua atau tidak ya wallahu a'lam," jelas dia.

"Mungkin saja tertua kalau tidak ada yang lebih awal. Kalau misalnya ada sertifikat vaksin dari akhir abad 19, berarti ini tidak tertua," tambahnya.

Oman juga mengaku telah menghubungi koleganya yang ahli di bidang sejarah Turki.

Berdasarkan keterangan koleganya, sertifikat tersebut milik seorang Yunani Kristiani yang tinggal di Istanbul.

"Memang itu sertifikat seorang Yunani Kristiani yang tinggal di Istanbul dan sudah disuntik kedua kali. Ia juga bingung kenapa dihubungkan dengan kejayaan Turki Usmani, karena itu sertifikat biasa saja," ujarnya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan foto sertifikat vaksin yang diklaim tertua di dunia dan dikeluarkan pada 1721 di era Turki Usmani, tidak sepenuhnya benar.

Sebab, tahun yang tertera dalam sertifikat itu menunjukkan 1322 Hijriah atau 1904-1905 Masehi.

Foto tersebut memang merupakan sertifikat vaksin di masa Turki Usmani. Namun, belum bisa memastikan apakah sertifikat itu menjadi yang tertua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com