Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Surat Vaksin Tertua Dunia Era Turki Usmani Tahun 1721 M

Kompas.com - 13/09/2021, 21:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto sertifikat vaksin diklaim sebagai yang tertua di dunia, beredar di media sosial.

Dalam narasinya, sertifikat itu diklaim dikeluarkan pemerintahan Turki Usmani dan dikeluarkan pada tahun 1721 Masehi.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan foto itu tidak sepenuhnya benar.

Sebab, ada ketidaksesuaian antara tahun dalam narasi dan sertifikat.

Narasi yang beredar

Foto sertifikat vaksin yang diklaim sebagai yang tertua di dunia itu diunggah oleh akun ini, ini, ini, ini, dan ini di Facebook.

Berikut isi unggahannya:

Sertifikat Vaksin tertua di dunia tahun 1721M
Dikeluarkan Khalifah Islamiyah Turki Ustmani

Unggahan foto sertifikat vaksin diklaim yang tertua di dunia Unggahan foto sertifikat vaksin diklaim yang tertua di dunia

Lantas, benarkah narasi itu?

Penelusuran Kompas.com

Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurrahman menyebut, narasi itu ada benar dan tidaknya.

Menurut Oman, sertifikat tersebut tidak ditulis pada 1721 M seperti yang dinarasikan, tetapi sekitar awal abad 20.

Hal itu terlihat dari waktu vaksinasi yang ditulis di bagian kanan bawah.

"Secara sederhana, sudut kanan bawah sudah jelas ada tahunnya, tidak ada angka 1721, tapi 27 Agustus 1322 H," kata Oman dalam Ngaji Manuskrip Nusantara (Ngariksa) yang ditayangkan secara langsung di Twitter pada Jumat (10/9/2021).

Fakta mengenai tanggal dalam sertifikat vaksinasi tersebut menurut Oman cukup unik.

Hal itu karena mencantumkan bulan dalam tahun Masehi, namun tahunnya dalam Hijriah.

"Berarti kekhasan di Turki saat itu," ujar Oman. 

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com