Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Sehat, Kopi Panas atau Kopi Dingin?

Kompas.com - 13/09/2021, 11:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Di pagi hari, kopi panas adalah yang paling enak disesap berlama-lama. Sedangkan di siang hari, segelas cold brew atau es kopi adalah pilihan paling tepat untuk menghapus dahaga.

Kopi fleksibel disajikan dalam suhu panas atau suhu dingin. Para pecinta kopi sejati lebih senang menyesap kopi tubruk yang pahit panas.

Sedangkan penggemar minuman kopi, lebih suka bersenang-senang dengan adukan kopi dingin dalam beragam resep racikan.

Kopi panas dan kopi dingin tak hanya memiliki perbedaan dalam temperaturnya saja, wadah penyajian pun, memiliki perbedaan yang kentara.

Kopi panas biasa disajikan dalam cangkir keramik kecil atau paper cup ukuran cappucino. Sedangkan es kopi disajikan dalam gelas tinggi yang bening sehingga komposisi di dalamnya, termasuk tumpukan es batu, bisa terlihat jelas dan menggoda.

Lantas ada juga kah perbedaan kandungan di dalam keduanya?

Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Kopi Pagi

Kandungan kopi panas dan kopi dingin

Meski bisa memicu faktor risiko gangguan tidur dan depresi, namun kopi tetap diburu lantaran memiliki kandungan polifenol, mineral dan antioksidan yang cukup tinggi.

Ilustrasi biji kopi di dalam karung goni. SHUTTERSTOCK/MEENZFOTO Ilustrasi biji kopi di dalam karung goni.
Dilansir dari Times of India, kandungan bioaktif dalam kopi ini lah yang dicari banyak orang. Karena bisa mendongkrak semangat, bisa menurunkan berbagai risiko penyakit berat, juga bisa menyehatkan kulit.

Nah, kandungan bioaktif di dalam kopi ini ternyata tak rusak meski minuman ditambahi bahan komposisi lain seperti es batu. 

Lewat sebuah studi diketahui bahwa nutrisi alami dari biji kopi tak dipengaruhi oleh perubahan suhu.

Baik dalam suhu panas mau pun suhu dingin, polifenol, mineral dan antioksidan dalam kopi tetap mengapung-apung dalam jumlah yang sama persis.

Baca juga: Jangan Dibuang, Gunakan Limbah Kopi untuk Menyuburkan Tanaman

Keunggulan kopi dingin

Meski begitu, jika Anda ingin membandingkan takaran manfaat antara kopi panas dan kopi dingin, justru didapatkan kesimpulan bahwa kopi dingin memiliki lebih banyak nilai plus dibanding kopi panas. 

Ilustrasi es kopiUnsplash/Wade Austin Ellis Ilustrasi es kopi
Kopi dingin dinyatakan lebih aman dikonsumsi oleh mereka yang memiliki masalah dalam saluran cerna.

Hal ini lantaran kopi dingin mengandung asam lebih sedikit dari kopi panas, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh penderita maag dan gangguan saluran cerna lainnya. 

Selain itu, keuntungan yang dimiliki kopi dingin atau es kopi lainnya adalah, minuman ini lebih aman bagi mereka yang memiliki lidah sensitif, yang selalu berisiko mengalami sensasi bakar ketika menyesap kopi panas.

Namun awas, kopi dingin justru memiliki kandungan kafein lebih tinggi dari pada kopi panas. Sehingga Anda yang memiliki gangguan tidur, lebih baik menyesap kopi panas yang jauh lebih aman dari pada kopi dingin.

Jika tetap ingin mencicip es kopi, lakukan dua hingga tiga jam sebelum jam tidur tiba. Sehingga kandungan kafein dipastikan sudah turun menjelang Anda memejamkan mata. 

Baca juga: Menyeduh Bubuk Kopi dicampur Cangkang Telur? Ini Manfaatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com