Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Para Overthinker, Ini Cara Berhenti dari Overthinking

Kompas.com - 04/09/2021, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Dalam satu saat dalam hidupnya, semua orang pasti pernah terlalu banyak khawatir dan terlalu banyak berpikir.

Namun seorang overthinker, melakukan kebiasaan jelek ini hampir terlalu sering di sepanjang waktu hidupnya.

Kebiasaan overthinking bisa berimbas jelek. Khawatir berlebihan dengan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi ini bisa melahirkan berbagai gangguan kesehatan yang merugikan tubuh. Seperti naiknya asam lambung, migren, anxiety, dan masih banyak lagi.

Dilansir dari Forbesada dua macam tipe overthinking. Yang pertama adalah terlalu merisaukan kejadian yang sudah lewat dan sudah tak bisa diubah lagi, dan yang kedua mengkhawatirkan peluang-peluang buruk yang bisa terjadi di masa depan.

Kebiasaan overthinking terkadang muncul tanpa disadari karena sudah menjadi gaya hidup sejak lama. 

Baca juga: Indira Kalistha Sebut Introvert, Ini Beda Introvert dengan Ekstrovert

Tanda Anda adalah seorang overthinker

Ilustrasi stres.SHUTTERSTOCK Ilustrasi stres.
Ada beberapa tanda yang bisa mencerminkan bahwa Anda adalah seorang overthinker sejati. Beberapa di antaranya adalah :

  1. Tidak bisa berhenti khawatir.
  2. Mengkhawatirkan hal-hal yang tak bisa dikontrol manusia seperti jodoh dan anak.
  3. Tak bisa melupakan dan memaafkan kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan.
  4. Selalu mengingat kejadian-kejadian yang melahirkan malu.
  5. Selalu bermain pertanyaan "what if".
  6. Selalu mencari tanda-tanda tersembunyi di balik sikap dan kata-kata seseorang.
  7. Susah tidur karena otak tak mau berhenti berpikir.
  8. Risau berlebihan ketika seseorang memperlakukan mereka dengan sedikit berbeda.

Baca juga: Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka

Cara berhenti overthinking

Jika Anda menemukan beberapa tanda di atas di dalam diri Anda, maka sudah seharusnya Anda mulai berhenti menghentikan kebiasaan buruk overthinking.

Dilansir dari Healthlineberikut adalah tips agar Anda bisa meredakan kebiasaan berpikir terlalu jauh:

1. Cari pengalihan

Cara terbaik untuk berhenti overthinking adalah dengan mencari pengalihan.

Ilustrasi berkebun.SHUTTERSTOCK/GOFFKEIN.PRO Ilustrasi berkebun.
Anda bisa belajar hal-hal baru seperti memasak, berkebun atau melukis. Atau bergabung dengan kegiatan sosial.

Sibukkan diri dengan hal-hal baru yang menyenangkan agar otak teralihkan dari hal-hal buruk.  

Baca juga: Stres Bisa Mengubah Warna Rambut? Ini Penjelasannya

2. Ambil napas panjang

Ketika pikiran negatif terus datang, segara pejamkan mata Anda dan tarik napas panjang.

Cara mengatur napas ini bisa merilekskan saraf dan otot yang tegang di otak Anda sehingga kegelisahan bisa mereda.

3. Meditasi

Ilustrasi meditasi di tengah pekerjaan untuk melepas stres.shutterstock Ilustrasi meditasi di tengah pekerjaan untuk melepas stres.
Meditasi juga jalan keluar yang tepat untuk para overthinker. Memfokuskan pikiran pada fase meditasi bisa menjernihkan otak dan mengusir pikiran-pikiran negatif menjauh pergi.

Baca juga: Sejarah Meditasi, Asal Mula dan Berbagai Manfaatnya

4. Lihat gambaran yang lebih besar

Ketika mengkhawatirkan sesuatu, coba berpikir apakah hal tersebut akan mempengaruhi Anda 5 tahun atau 10 tahun ke depan.

Jika dirasa tidak, maka hentikan memikirkan hal tersebut terlalu berlebihan. Ini adalah cara sugesti diri yang sangat efektif.

5. Berbuat kebaikan untuk orang lain

Menyibukkan diri dengan berbuat kebaikan kepada orang lain bisa memperbaiki mood dan meletakkan sinyal otak ke sisi yang positif.

Berbuat kebaikan ini tak harus bombastis. Anda bisa menawarkan diri kepada tetangga untuk menjaga kucing-kucingnya jika mereka hendak bepergian ke luar kota, atau membelikan kebutuhan rumah untuk teman yang habis terkena PHK.

Menyadari bahwa Anda memiliki kemampuan untuk meringankan beban orang lain, bisa membangun mood bahagia dari waktu ke waktu. 

Baca juga: Mengenal 7 Jenis Meditasi dan Manfaatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com