Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tetap Diminta Isolasi Terpusat, Kenapa?

Kompas.com - 29/08/2021, 13:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah mengimbau agar orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan ke tempat isolasi terpusat (isoter).

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro, saat konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (27/8/2021).

"Saya ingin mengingatkan kembali, bahwa sekarang sebaiknya bagi semua yang mengalami gejala ringan untuk diisolasi di fasilitas pemerintah, di isolasi terpusat atau isoter isitilahnya," kata Reisa, Jumat.

Apa alasannya?

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan Mulai 6 September-21 Oktober, Ini Penjelasan Lapan

Memudahkan pemantauan

Reisa menjelaskan, apabila mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dirawat di tempat isolasi terpusat, maka akan memudahkan pemanatauan kondisi kesehatan.

Apabila terjadi perburukan kondisi, maka bisa segera ditangani dan mencegah angka kematian akibat Covid-19.

"Selain dapat meringankan beban dan kekhawatiran keluarga di rumah, isoter memudahkan perkembangan kondisi kesehatan kasus terkonfirmasi positif terpantau sehingga bergerak menjadi gejala sedang atau berat, tindakan medis akan jauh lebih cepat dilakukan dan pasien dapat diselamatkan," jelasnya.

Pemerintah, kata Reisa, sudah menyediakan puluhan ribu tempat tidur di fasilitas isoter di Jawa-Bali dan 40 ribu tempat tidur lainnya di luar Jawa dan Bali.

Penyebab angka kematian tinggi

Sebulan terakhir, Indonesia menjadi negara yang mencatatkan kasus kematian harian tertinggi akibat Covid-19.

Berdasarkan data dari Worldometer, hingga Jumat (26/8/2021) sore, Indonesia ada di urutan ke-3 negara dengan kematian harian tertinggi. Tercatat ada 599 kasus kematian akibat virus corona dalam sehari.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting mengatakan, penyebab angka kematian yang tinggi ini adalah keengganan masyarakat menjalani isolasi terpusat.

"Karena banyaknya pilihan untuk isoman bagi mereka yg positif Covid-19. Padahal penerintah menganjurkan isolasi terpusat (isoter)," tutur Alex seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (24/8/201).

Apabila menjalani isolasi terpusat, kata Alex, masyarakat bisa mendapatkan perawatan lebih baik.

"Keuntungan isoter adalah tempat terpusat, ada pendampingan, tersedia tim medik, tersedia obat-obatan, tersedia makan minum, dan menurunkan klaster keluarga," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, ada risiko yang bisa dialami pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, yakni kondisi komorbid tidak terkendali dan kemunculan badai sitokin tidak terdeteksi lebih awal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com