KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara untuk menunda suntikan booster vaksin Covid-19.
Dikutip dari Reuters, Rabu (25/8/2021), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, data tentang manfaat dan keamanan suntikan booster vaksin Covid-19 masih belum meyakinkan.
"Ketika beberapa negara mampu untuk memiliki booster dan yang lain bahkan tidak memvaksinasi dosis pertama dan kedua, itu adalah masalah moral," kata dia.
Meskipun demikian, sejumlah negara termasuk Indonesia sudah memulai pemberian vaksin booster. Terutama untuk para tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Diminta Tegur Pejabat yang Telah Mendapatkan Booster Vaksin Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi dosis booster bagi tenaga kesehatan (nakes) tetap akan berjalan.
Pihaknya beralasan bahwa pemberian booster ini sebagai perlindungan untuk nakes yang memiliki risiko tinggi terpapar virus corona.
"Kalau nakes sudah dikaji dari awal, karena kondisis darurat dan perlindungan untuk garda terdepan. Tetapi (vaksin booster) tidak bisa untuk masyarakat luas karena uji klinis dan publikasi belum ada," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).
Diberitakan Kompas.com, Rabu (25/8/2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 tambahan atau booster pada awal tahun 2022.
"Rencananya kapan pemerintah akan melakukan suntik ketiga? Kalau kita semakin cepat kita harapkan mungkin di Januari (2021) sudah bisa selesai semua. Di awal tahun depan kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," kata Budi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Rabu.