Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vaksin Merah Putih, Booster Vaksin Covid-19 untuk Tahun 2022

Kompas.com - 20/08/2021, 06:30 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan para peneliti Indonesia mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam menangkal Covid-19, sehingga diharapkan dapat diproduksi pada tahun 2022.

Dalam pengembangannya, pemerintah bekerja sama dengan dengan empat universitas dan dua lembaga. Keempat universitas itu yakni Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sementara itu dua lembaga yakni Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dari sejumlah institusi tersebut, terdapat dua pengembang yang telah masuk skala industri, yaitu Lembaga Eijkman bersama PT Bio Farma dan Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Saat ini, vaksin Merah Putih masih dalam proses uji praklinik. Berikut fakta-fakta vaksin buatan anak banga untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia:

Baca juga: Jadi Peneliti AstraZeneca, Ini Masukan Indra Rudiansyah untuk Vaksin Merah Putih

Dikembangkan dengan 3 metode platform yang berbeda

Sebagai salah satu anggota konsorsium pengembangan vaksin Merah Putih, Unair telah melaksanakan riset vaksin dengan beberapa platform. Ada 3 metode platform yang telah dicoba, yakni inactivated virus, viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.

Ketiga platform itu memang masih berlanjut, namun vaksin dengan platform inactivated virus alias virus yang dilemahkan telah selesai lebih awal. Selanjutnya, vaksin ini dilanjutkan ke tahap uji praklinis dan uji klinik. 

Tangkal varian Delta dengan baik

Vaksin Merah Putih buatan Unair ini mulai diujicobakan terhadap varian Delta (B.1617.2). Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengatakan, ada tujuh isolat virus yang disiapkan dalam pengujian.

"Kemarin kami lakukan uji tantang dengan varian Delta dan buktinya melalui WGS (whole genome sequencing) menunjukkan bahwa isolat yang kami gunakan di uji tantang itu adalah varian Delta," kata Fedik dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BPOM, Rabu (18/8/2021).

Dari hasil monitoring, calon vaksin Merah Putih mampu menetralisasi varian Corona dengan baik

Baca juga: Vaksin Merah Putih Eijkman Bakal Uji Klinis Awal 2022

"Tidak hanya varian Delta, tapi Epsilon, Beta. Di Indonesia yang banyak Delta, kita memonitor calon vaksin kita itu apakah mengenali antibodi terhadap varian ini, dan sampai saat ini kemampuan netralisasi masih baik," ucap Fedik.

Sudah lolos uji praklinik 1 dan 2

Ketua peneliti Vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengungkapkan hasil uji praklinik Vaksin Merah Putih dengan basis platform inactivated virus. Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase satu berjalan baik dengan respons imun dari vaksin sangat menjanjikan.

"Memang kami telah sampai pada uji preklinik fase 1 dan 2. Fase satu hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, toxicity di dalamnya dan pendekatan respons imunnya juga, dan hasilnya menjanjikan," kata Fedik.

Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase 1 menjadi dasar penelitian vaksin tersebut dilanjutkan ke uji praklinik fase 2. Namun, ia belum bisa menyampaikan hasil uji praklinik fase 2 karena masih dalam proses pengujian.

"Kami belum bisa berikan hasil keseluruhan karena belum selesai, on going, sementara respons imun yang kita dapatkan kemudian antibodi ini menunjukkan tren yang lebih baik," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com