Sang kawan kemudian memberitahu Faris bahwa ternyata ular yang ia temukan itu termasuk dalam golongan ular berbisa, terlihat dari bentuk kepalanya yang lancip.
Sedikit takut, Faris akhirnya memberanikan diri untuk memastikan kondisi ular yang ia temukan di piala pertama itu. Untungnya, ular tersebut sudah benar-benar mati.
Dengan perasaan sedikit tenang, Faris kemudian membongkar piala kedua.
"Feeling saya udah agak tenang. Pikir saya udah pada mati semua (ularnya). Yang kedua saya unboxing, terus saya ambil kainnya, terus saya pindahin ke kardus," kata Faris.
"Nah, pas saya buka, itu langsung nongol ularnya. Masih hidup. Wah saya panik kan. Langsung saya tutup kardus, langsung saya lakban," ungkapnya.
Pada saat itu, Faris belum tahu bahwa ular yang baru saja ia lihat itu adalah anakan King Cobra, salah satu jenis ular paling berbisa di dunia.
"Itu kalau sampai saya kena gigit, udah jadi berduka itu. Sudah jadi rumah duka ini di rumah," ujar Faris.
Setelah menemukan adanya dua ekor ular dalam kedua piala itu, Faris kemudian menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat untuk meminta bantuan.
Namun, pihak BKSDA Jabar ternyata tidak memiliki tim yang mampu mengevakuasi ular berbisa. Mereka lantas menyarankan Faris untuk menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar).
"Akhirnya saya hubungi Damkar. Damkar langsung responsif. 10 menit habis saya telepon langsung datang," kata Faris.
Faris mengatakan, tim Damkar Kota Bandung langsung bergerak cepat mengevakuasi ular itu dari rumahnya.
pas direscue damkar kota bandung, akhirnya bisa tau ulernya kayak gimana, soalnya pas awal ngebuka terus ulernya nongol, langsung tutup kardus karena confirmed itu uler berbisa. pic.twitter.com/aYcIrrPfbr
— M. Faris (@fariscim) August 10, 2021
Faris mengaku, ia belum sempat menghubungi customer yang hendak mengirimkan paket piala itu ke Inggris.
"Belum saya hubungi. Kebetulan kemarin itu kan karena nguras waktu banget ngurusin ular itu. Jadi ya kemarin itu akhirnya saya sibuk ngurusin kerjaan yang terbengkalai, karena berapa jam itu saya dari pagi sampai siang ngurusin ular," ujar Faris.
Akan tetapi, Faris mengaku ragu bisa melacak atau bertemu kembali dengan customer yang mencoba mengirimkan dua ekor ular itu.
Ia berkaca dari pengalaman paket lukisan berisi ular yang ia terima pada Juli 2021. Ketika itu, ia sudah mencoba menghubungi sang customer, tetapi kontak WhatsApp-nya justru diblokir.
"Nah, yang kedua ini ya kemungkinan ending-nya sama sih. Saya mesti diblokir juga," ujar Faris.
Faris menduga, dua kasus paket berisi ular yang ia alami ini merupakan ulah dari sindikat penyelundup satwa. Dugaan itu muncul setelah ia membagikan pengalamannya itu di Twitter.
Ia mengatakan, ada beberapa komunitas pencinta reptil yang menghubunginya, dan memberitahunya bahwa tindakan semacam itu biasanya dilakukan oleh penyelundup.
"Ini betul. Memang ada komplotannya. Mereka itu kirim ke luar negeri itu kadang ada yang lolos x-ray, kadang enggak. Jadi sebetulnya, pengiriman ular ke luar negeri gini, penyelundupannya, mungkin sudah berlangsung praktiknya. Hanya memang banyak yang enggak ketahuan, lolos-lolos aja, yang ini kebetulan kena sama saya," kata Faris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.